Pasukan 'Berpeci' Basmalah Polda Metro Amankan Demo di Depan DPR
Polda Metro Jaya mengerahkan 30 personel Pasukan Basmalah untuk mengamankan demonstrasi di depan Gedung DPR, Selasa (27/9).
Diketahui, aksi di depan Gedung DPR itu digelar oleh Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Sebagai informasi, Pasukan Basmalah adalah para anggota Polda Metro Jaya yang mengenakan peci putih dan surban di leher saat bertugas.
Wakil Direktur Pembinaan Masyarakat (Wadirbinmas) Polda Metro Jaya AKBP Yudhistira mengatakan sesuai arahan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, pasukan Basmalah memiliki beberapa tugas dalam pengamanan demo.
"Pertama kita memohon kepada Allah SWT supaya situasi dan kondisi dalam upaya penyampaian aspirasi dan pengamanannya dapat berjalan lancar dan dilindungi oleh Allah, dan tidak anarkis dan sebagainya," kata Yudhistira kepada wartawan.
Disampaikan Yudhistira, tugas lain dari Pasukan Basmalah adalah menjaga moral para personel yang bertugas, baik Polri maupun TNI agar tenang dan tidak terpancing provokasi.
"Begitu pula dengan peserta aksi unjuk rasa. Kita harapkan dan kita yakin saudara-saudara kita ini banyak yang Muslim untuk bisa menahan amarah dan provokasi dan tetap ingat kepada Allah SWT," tutur Yudhistira.
"Disela-sela imbauan yang kita lakukan, kita selingi dengan bacaan Basmalah, Selawat, dan Asmaul Husna," imbuhnya.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan sebanyak 4.400 personel gabungan dikerahkan mengamankan demo di 14 titik di Jakarta Pusat. Termasuk, demo di depan Gedung DPR.
"Untuk wilayah Jakarta Pusat 4.400 personel kita siapkan, gabungan TNI dan Polri, karena ada (demo) di 14 titik," kata Komarudin.
Sementara untuk rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR, kata Komarudin, sampai saat ini masih bersifat situasional tergantung pada kondisi di lapangan.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga menerjunkan Pasukan Basmalah dan Asmaul Husna dalam mengamankan aksi demo menolak kenaikan harga BBM di Patung Kuda, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyampaikan pasukan itu memiliki tugas penting untuk mengkondisikan massa aksi dengan melantunkan bait-bait doa.
"Semoga lantunan doa kami diijabah oleh Allah. Agar pendemo pulang dengan selamat dan tidak ada anarkisme aksi selama unjuk rasa," kata Fadil dalam keterangan tertulis, Jumat (23/9).
(dis/isn)