Ibas Tepis Demokrat Pro China dan Amerika: SBY Golden Boy of Indonesia

CNN Indonesia
Rabu, 28 Sep 2022 11:09 WIB
Ibas menyatakan filosofi utama kebijakan luar negeri Indonesia di era SBY adalah 'all foreign direct policy with millions friends, zero enemy'.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menepis anggapan partainya pro China atau Amerika Serikat (AS). Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menepis anggapan partainya pro China atau Amerika Serikat (AS).

Dia menyatakan bahwa Partai Demokrat dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pro Indonesia. Bahkan, menurutnya, SBY adalah golden boy of Indonesia.

"Kami sendiri dibilang pro Amerika, tentu tidak! Dibilang pro China juga tidak! SBY ini pro Indonesia, Ibas ini pro Indonesia, Partai Demokrat pro Indonesia," kata Ibas dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (28/9).



Ibas mengatakan Indonesia di era kepemimpinan SBY sebagai Presiden RI punya hubungan baik dengan China dan AS.

Menurutnya, SBY beberapa kali mengunjungi AS untuk membangun kemitraan strategis. Pun demikian dengan China. Dia bilang, SBY beberapa kali mengundang investor China ke Indonesia.

Namun, Ibas menegaskan, hal itu tak bisa lantas dianggap bahwa SBY dan Demokrat pro terhadap China atau AS.

Pasalnya, menurutnya, filosofi utama kebijakan luar negeri Indonesia di era SBY adalah 'all foreign direct policy with millions friends, zero enemy'.

"Kebijakan luar negeri semua arah, di mana satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit. Kita bisa kerja sama dengan siapa pun. Filosofi ini menjadi dasar kebijakan kerjasama dengan negara lain di dunia,"katanya.

Lebih lanjut, ia menyatakan, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang harus mencetak golden boy of Indonesia lainnya setelah SBY, yang kepemimpinannya sepenuhnya untuk mendukung kemajuan Indonesia yang berkeadilan sosial tapi tetap eksis, aktif, serta produktif dalam pergaulan tingkat dunia.

"Jadi, SBY menurut saya, dia adalah salah satu golden boy of Indonesia. Dalam pemilihan presiden mendatang, tentunya tugas kita untuk mencetak golden boy-golden boy of Indonesia lainnya yang pro Indonesia," kata Ibas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Ibas mengakui, negara lain memiliki kepentingan terkait penyelenggaraan Pilpres 2024. Namun, dia menegaskan bahwa kepentingan nasional Indonesia harus diutamakan dalam penentuan kebijakan.

Dia juga berkata, Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan negara asing untuk memberikan keuntungan atau manfaat yang sebesar-besarnya bagi Indonesia.

"Negara-negara asing baik Amerika, Rusia, China, maupun negara lainnya, tentunya memiliki kepentingan masing-masing terhadap negara Indonesia. Namun di balik semua itu, yang terpenting adalah bagaimana kita," kata putra bungsu SBY itu.

"Indonesia harus jadi juara di negeri sendiri, tapi juga harus bersemi di dunia internasional," lanjutnya.

Pernyataan SBY sebagai Golden Boy of America ini awalnya dilontarkan oleh politikus Partai NasDem Zulfan Lindan saat diskusi yang diselenggarakan detikcom dan Total Politik, Senin (26/9).

Zulfan awalnya bicara soal dukungan negara-negara adidaya di negara-negara lain. Kemudian dia menyinggung soal itu di konteks Indonesia.

Ia lantas bercerita mengenai gelar SBY yang pernah didengarnya, yakni golden boy of America atau anak emas Amerika.

"Jadi tetaplah tangan-tangan asing punya kepentingan, apa lagi negara seperti Amerika negara super power itu pasti menggunakan. Itu punya kepentingan semua," kata Zulfan.

"Itu kesimpulannya, orang mengatakan, apa kesimpulannya? Gelar SBY itu orang jangan lupa, disebutkan sebagai the golden boy of America, ya kan? Kita dengar itu," imbuhnya.

(thr/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER