DPR Dukung Revisi Syarat Taruna: Banyak Prajurit Cerdas, Tinggi Kurang

CNN Indonesia
Kamis, 29 Sep 2022 21:28 WIB
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyatakan bahwa langkah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengubah syarat tinggi badan dan batas umur dalam penerimaan calon taruna-taruni TNI 2022 sesuai dengan kenyataan di lapangan. Ilustrasi (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyatakan bahwa langkah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengubah syarat tinggi badan dan batas umur dalam penerimaan calon taruna-taruni TNI 2022 sesuai dengan kenyataan di lapangan.

Menurutnya, perubahan itu merupakan sebuah terobosan yang dilakukan Andika setelah menerima banyak masukan dari anak buah menyangkut kondisi riil di lapangan, di mana syarat usia dan tinggi badan sering menggagalkan calon prajurit yang memiliki kemampuan yang baik.

"Perubahan ini tidak menjadi masalah, bahkan jujur merupakan terobosan sesuai kenyataan yang ada di lapangan. Sepengetahuan saya, Panglima tidak ujug-ujug mengambil keputusan ini," kata Christina lewat pesan singkat, Kamis (29/9).

Pada prinsipnya, kata Christina, taruna dan taruni bisa dan sanggup menjalankan tugas dan tanggung jawabnya selama ini. Maka, ia memandang, 

Christina menilai perubahan ini tidak mempengaruhi kemampuan prajurit TNI.

"Banyak prajurit yang memiliki kecerdasan dan kemampuan yang baik tapi kekurangan tinggi badan. Maka sayang jika mereka dikorbankan hanya karena faktor tinggi badan, sementara ke depan TNI juga dituntut untuk memiliki kemampuan-kemampuan lain seperti manajerial, adaptasi teknologi, dan lain-lain," ujarnya.

Ia menambahkan, perubahan syarat tinggi badan dan batas umur dalam penerimaan calon taruna-taruni TNI 2022 bisa mengakomodasi lebih banyak lagi bangsa yang ingin menjadi prajurit TNI," kata politikus Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Panglima TNI mengubah syarat tinggi badan dan batas umur dalam penerimaan calon taruna-taruni TNI 2022. Andika menerangkan, perubahan itu ia lakukan agar lebih mengakomodasi kondisi remaja di Indonesia saat ini.

"Jadi saya sudah membuat revisi sedemikian rupa sehingga lebih mengakomodasi kondisi umum remaja Indonesia. Itu yang paling penting. Termasuk usia," ujar Andika.

(mts/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK