Dishub DKI soal Penyebab Macet: Proyek Pembangunan dan Over Kendaraan

CNN Indonesia
Jumat, 30 Sep 2022 04:50 WIB
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat kemacetan di jalanan Ibu Kota.
Ilustrasi. Dishub DKI menyebut penyebab kemacetan Jakarta karena banyak proyek pembangunan infastruktur dan over volume kendaraan pribadi (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan sejumlah faktor yang membuat kemacetan di jalanan Ibu Kota.

Menurut dia salah satu penyebab kemacetan yang terjadi di Jakarta dalam beberapa waktu terakhir ini karena banyaknya proyek pembangunan infrastruktur.

Misalnya, pembangunan halte integrasi di Cawang, hingga pembangunan sejumlah stasiun LRT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika melihat kepadatan itu di beberapa titik arteri memang ada pengerjaan konstruksi, contohnya di Cawang, dikokohkan di Jalan MT Haryono sedang ada kemarin pembangunan halte integrasi, karena kita sedang melakukan integrasi Stasiun Cawang dengan LRT," ungkap Syafrin saat dihubungi Kamis (29/9).

"Demikian juga di area Pandjaitan dan Ahmad Yani. Konstruksi ini tentu mengurasi jumlah lajur," imbuhnya.

Ia lantas mencontohkan saat pembangunan LRT Jabodebek di ruas Jalan Rasuna Said. Menurut dia, selama proyek pembangunan itu menyebabkan ruas jalan menyempit atau mengalami bottle neck.

"Kita enggak usah jauh-jauh, di Rasuna Said begitu ada pengerjaan LRT Jabodebek ada beberapa ruas yang bottle neck, karena ada pengerjaan konstruksi itu akan menyebabkan bottle neck dan ekornya panjang," papar Syafrin.

Di sisi lain, menurut Syafrin, yang menyebabkan kepadatan di ruas jalan Jakarta adalah jumlah kendaraan pribadi yang masih tinggi. Ia mengklaim, di Jakarta saja ada sekitar 12 juta kendaraan roda dua dan empat juta kendaraan roda empat.

"Ini menjadi tantangan sendiri, karena pada saat di jalan sering kali kepadatan sepeda motor bisa mengkooptasi seluruh ruangan lalu lintas," paparnya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau agar masyarakat mulai beralih menggunakan transportasi umum. Terlebih, menurutnya saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan pelbagai pilihan moda transportasi umum, mulai dari MRT, LRT, hingga Transjakarta.

Imbauan ini juga berlaku untuk masyarakat kawasan penyangga seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Menurut Syafrin seiring penurunan penyebaran Covid, masyarakat seharusnya bisa kembali menggunakan transportasi umum.

"Yang kami dorong, kami siapkan layanan angkutan umum langsung. Tadi yang Bekasi sudah kita operasionalkan bus Transjakarta dari Summarecon, juga Tangerang, Depok kita mulai operasionalkan lagi," jelas Syafrin.

"Kita harapkan ini bisa kembali masyarakat Jabodetabek yang tadinya menggunakan angkutan umum karena Covid kembali ke motor, balik lagi ke angkutan umum yang mulai dioperasionalkan," tambahnya.

(dmi/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER