Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan mendatangi langsung PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Hal itu dilakukan usai 79 warga Madina menjadi korban keracunan gas dan harus dirawat atas kelalaian perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan menurunkan tim ke sana," kata Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK Sigit Reliantoro kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/9).
Sigit menyebut saat ini KLHK tengah membentuk tim untuk memeriksa perusahaan tersebut. Rencananya, tim itu akan diturunkan besok, Jumat (29/9).
"Sekarang sedang dibentuk timnya, mudah-mudahan besok dapat tiket pesawatnya," ujar dia.
Sigit menjelaskan KLHK tidak akan mengkaji ulang analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari PT SMGP. Sebab, Amdal dibuat saat perencanaan.
Namun demikian, pihaknya memastikan perusahaan tersebut akan dikenakan sanksi yang sesuai jika terbukti melakukan pelanggaran selama beroperasi.
"Kalau Amdal itu kan kajian pada waktu perencanaan, jadi tidak perlu dikaji ulang, karena tahapannya sudah berbeda," ucapnya.
"Kalau kecelakaan seperti ini lebih melihat ketaatan terhadap izin operasionalnya. Kalau ada pelanggaran dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku," imbuhnya.
Walhi Sumatera Utara sebelumnya meminta Presiden Jokowi memberi perhatian pada kegiatan PTSMGP di Kecamatan Sorik Marapi Kabupaten Madina.
Dalam dua tahun terakhir, Walhi mencatat aktivitas perusahaan sudah enam kali membuat warga keracunan.
Sementara itu, Head Corporate Communications PT SMGP Yani Siskartika mengatakan perusahaan melaksanakan kegiatan uji alir sumur T-11 pada 27 September 2022 dalam rangka persiapan Unit III. Kegiatan tersebut dimulai pukul 15.10 WIB dan dihentikan sementara untuk penggantian oksigen pada alat pelindung diri (SCBA).
"Semua kegiatan telah sesuai prosedur yang berlaku, dan disaksikan tim dari Direktorat Jenderal EBTKE dan Dinas Lingkungan Hidup-Pemkab Mandailing Natal, bekerja sama dengan Polres Mandailing Natal, TNI, PAM Desa, Humas Lokal, aparat keamanan dan berbagai pihak lainnya," ujar Yani dalam keterangannya, Rabu (28/9).
Yani membantah terjadi kebocoran gas beracun dari kegiatan itu. Namun saat bersamaan, dilaporkan bahwa warga Desa Sibanggor Julu dan Desa Sibanggor Tonga mengeluhkan gejala kesehatan. Sedangkan beberapa warga lainnya mengungsi dari tempat tinggalnya.
"Saat ini, SMGP fokus pada penanganan dan bantuan bagi warga. Kan, masih investigasi penyebab warga ke rumah sakit. Karena dari uji alir sumur tersebut sudah sesuai prosedur, bahkan disaksikan pihak EBTKE. SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat, termasuk bantuan kesehatan," urainya.
(yla/pmg)