Kapolri Jelaskan Nasib Pengusutan Jet Pribadi Brigjen Hendra Kurniawan

CNN Indonesia
Jumat, 30 Sep 2022 18:50 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta, CNN Indonesia --

Mabes Polri memastikan bakal mengusut penggunaan jet pribadi yang sempat dilakukan oleh Brigjen Hendra Kurniawan untuk menemui keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan isu tersebut saat ini sedang ditelusuri oleh Divisi Propam Polri beserta Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri.

"Terkait dengan private jet saat ini di Propam sedang melakukan pemeriksaan bersama Tipikor," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (30/9).

Listyo tidak menjelaskan lebih lanjut langkah-langkah penyelidikan yang telah berlangsung saat ini. Hanya saja, ia memastikan pihaknya pasti menelusuri sumber dana yang digunakan untuk menyewa jet pribadi tersebut.

Selain itu, ia mengaku tim penyidik juga akan memanggil sejumlah saksi-saksi terkait penyewaan jet pribadi tersebut. Termasuk terhadap PT penyedia jet pribadi yang digunakan eks Karo Paminal Propam Polri itu.

"Pemeriksaan terhadap PT penyelenggara dan PT yang melakukan penyewaan. Nanntin akan kita ungkapkan," katanya.

Hendra tercatat menggunakan jet pribadi bersama Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifazal Samual Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika untuk berangkat ke kediaman keluarga Brigadir J di Jambi atas perintah Irjen Ferdy Sambo pada Senin (11/7) lalu.

IPW mengklaim berdasarkan penelusuran yang dilakukan diketahui bahwa pesawat pribadi yang digunakan Hendra tersebut bertipe Jet T7-JAB. Sugeng kemudian menduga pesawat jet pribadi yang digunakan oleh Hendra tersebut merupakan kepunyaan Robert Priantono Bonosusatya.

"Dalam catatan IPW dia adalah Ketua Konsorsium Judi Online Indonesia yang bermarkas di Jalan Gunawarman, Jakarta Selatan, yang hanya berjarak 200 meter dari Mabes Polri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (19/9).

Dalam catatan yang sama, IPW mengatakan pesawat itu juga kerap digunakan oleh AH dan YS yang namanya tercatut dalam isu Konsorsium 303 wilayah Jakarta.

Sementara itu, nama Robert Priantono Bonosusatya pertama kali mencuat dalam dokumen hasil pemeriksaan Bareskrim Polri pada periode Mei hingga Juni 2010 saat mengusut transaksi ganjil sebesar Rp57 miliar.

(tfq/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK