Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan persediaan vaksin virus corona (Covid-19) di Bali dan DI Yogyakarta mulai menipis dalam beberapa hari terakhir. Kondisi itu disebabkan karena aktivitas vaksinasi di dua daerah itu mengalami tren peningkatan.
Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Dina Sintia Pamela menambahkan temuan vaksin Covid-19 yang mulai menipis dilaporkan terjadi di daerah dengan tingkat pariwisata tinggi serta pusat bisnis.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kita lihat misalnya di Bali atau Yogyakarta sudah mulai menipis. Di daerah lain kita lihat ada stoknya masih cukup banyak seperti Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur dan beberapa daerah lain," kata Dina dalam konferensi pers, Jumat (30/9).
Melihat temuan itu, Dina mengatakan Kemenkes telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan masing-masing daerah yang stok vaksinnya masih banyak untuk bersedia mendistribusikan vaksin Covid-19 ke daerah yang mengalami penipisan stok.
Dina juga melaporkan, per hari ini sisa stok vaksin Covid-19 di Indonesia berkisar di 5 juta dosis dan sudah terdistribusi di seluruh daerah.
"Jadi relokasi atau memindahkan vaksin-vaksin yang berasal dari daerah yang penggunanya masih sedikit dan stoknya yang tersedia banyak kepada daerah yang membutuhkan," ujarnya.
Lihat Juga :![]() UPDATE CORONA 29 SEPTEMBER Positif Covid di RI Tambah 2.003, Kasus Aktif 18.357 Orang |
Sementara capaian vaksinasi Indonesia per Jumat (30/9) Pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 204.578.791 orang telah menerima suntikan dosis pertama. Sementara itu, 171.186.063 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 234.666.020 orang sudah menyentuh 87,18 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua berada di angka 72,95 persen.
Sementara untuk perkembangan capaian jumlah vaksinasi booster atau dosis ketiga tercatat sebanyak 63.552.350 warga Indonesia telah menerima booster atau sudah mencapai 27,08 persen dari target.
Kemenkes juga melaporkan sebanyak 616.024 tenaga kesehatan di Indonesia sudah menerima booster kedua atau suntikan dosis keempat.