Bicara Miring soal Kanjuruhan, Anggota Polsek Srandakan Dibui 21 Hari

CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2022 00:16 WIB
Seorang anggota Polsek Srandakan, Yogyakarta dibui 21 hari usai memberikan komentar miring soal tragedi Kanjuruhan.
Seorang anggota Polsek Srandakan, Yogyakarta dibui 21 hari usai memberikan komentar miring soal tragedi Kanjuruhan. ( ANTARA FOTO/Vicki Febrianto).
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Polres Bantul mengungkap hasil pendalaman terkait akun Twitter @polseksrandakan yang memberikan komentar 'miring' terhadap tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana mengatakan, hasil pendalaman bersama tim Siber Polda DIY terhadap beberapa personel Polsek Srandakan khususnya mereka yang bisa mengakses akun tersebut mendapati adanya kelalaian dari salah satu anggota.

"Bahwa benar ditemukan adanya kelalaian dari anggota Polsek yang bukan merupakan admin, namun pernah menjadi admin resmi sehingga masih masih dapat mengakses akun tersebut," kata Jeffry.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan yang bersangkutan telah mengakui memberi komentar dengan menggunakan akun Polsek Srandakan," sambungnya.

Saat diperiksa, anggota tersebut mengaku tidak sengaja dan tak sadar membuat komentar memakai akun resmi Polsek Srandakan.

"Atas kelalaian tersebut, yang bersangkutan telah kami tahan di tempat khusus selama 21 hari ke depan terhitung mulai hari ini. Untuk selanjutnya akan dilakukan proses sidang kode etik atas pelanggaran tersebut," beber Jeffry.

Jeffry mengklaim pihaknya telah mengingatkan kembali kepada para pemegang akun medsos dan juga anggota Polres Bantul beserta jajaran untuk mempedomani SOP penggunaan media sosial.

"Sekali lagi kami Polres Bantul turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas kejadian yang terjadi di Kanjuruhan, Malang dan kami juga memohon maaf yang sebesar besarnya atas munculnya postingan dari akun resmi Polsek Srandakan tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, akun Twitter @polseksrandakan ramai dibicarakan netizen lantaran berkicau dengan kata-kata 'miring' saat mengomentari tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Akun yang administrasinya disebut dipegang anggota humas Polsek Srandakan itu diduga mengalami peretasan.

Menurut detikcom pada Minggu (2/10), @polseksrandakan awalnya menanggapi akun netizen yang membahas tentang penembakan gas air mata sebagai penyebab banyak orang tewas di Stadion Kanjuruhan. "Modyarr", tulis @polseksrandakan yang membalas cuitan itu.

Bukan cuma itu, @polseksrandakan juga terpantau membalas cuitan netizen lainnya dengan kata-kata 'gek do belani opo koe ki' dan 'Salut sama pak tentara, musnahkan'.

Cuitan tanggapan @polseksrandakan telah dihapus, tetapi tangkapan layar komentar-komentar itu sudah ramai menyebar di media sosial.

Pihak Polsek Srandakan, Bantul, sempat menduga akun mereka dibajak lantaran admin merasa tak pernah membuat komentar demikian. Di satu sisi, password akun tersebut juga sudah lama tidak diganti.

(kum/agt)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER