Data Dinkes soal Korban Tragedi Kanjuruhan: 131 Meninggal, 27 Dirawat

CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2022 14:02 WIB
Dinas Kesehatan Malang menyebut 131 korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan berdasarkan data dari Posko Postmortem Crisis Center.
Dinas Kesehatan Malang menyebut 131 korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan berdasarkan data dari Posko Postmortem Crisis Center. (AFP/STR)
Malang, CNN Indonesia --

Dinas Kesehatan Malang menyebut jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur hingga Selasa (4/10) berjumlah 131 orang.

Sebelumnya, berdasarkan data dari Posko Postmortem Crisis Center per Selasa pukul 02.00 WIB disebutkan jumlah korban tewas sebanyak 133 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"131 (orang) meninggal dunia," kata Kadinkes Malang Wijanto Widjojo saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.

Selain korban meninggal dunia, kata Wijanto, hingga hari ini juga masih ada puluhan korban luka-luka yang dirawat di rumah sakit pasca-tragedi tersebut.

"27 orang (masih) dirawat, 16 (dirawat) di RSSA dan 11 di RSUD Kanjuruhan," ucap Wijanto.

Sebelumnya, pemerintah pusat berdasarkan data Polri menyatakan jumlah korban tewas dari Tragedi Kanjuruhan adalah 125 orang.

Di sisi lain, perkumpulan suporter Arema atau Aremania mencatat jumlah korban lebih besar dari yang dirilis kepolisian atau pemerintah sebelumnya.

Salah satu perwakilan Aremania Dadang Indarto menyebut dari temuan awal yang dimiliki organisasinya, jumlah korban meninggal dunia tragedi Stadion Kanjuruhan bisa lebih dari 200 orang.

"Kalau data yang dikeluarkan pemerintah sekarang 125 korban meninggal dunia, kami memperkirakan itu lebih. Kalau menurut perkiraan kami di atas 200," ujar Dadang di Malang, Senin (3/10).

Dadang mengatakan perkiraan angka itu adalah temuan awal setelah pihaknya mendapatkan informasi dari Aremania Malang Raya dan sekitarnya.

Atas dasar ini, Aremania pun membentuk tim independen pencari fakta, yang bertugas mengumpulkan data kematian korban dari seluruh wilayah.

"Kami membentuk Tim Aremania Pencari Fakta, itu nantinya akan kami sinkronkan. Kami akan komunikasi antardaerah bukan hanya di Malang Raya saja. Dari Banyuwangi, Madiun, Pasuruan, Blitar, Kediri dan Jombang," ujarnya.

(dis/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER