Seorang pemuda di Malang, Jawa Timur, yang juga Aremania dikabarkan ditangkap pihak kepolisian, usai tragedi di Stadion Kanjuruhan. Dia adalah pemilik akun @kelpinbotem.
Melalui akun itu dia disebut telah mengunggah video detik-detik Tragedi Kanjuruhan, di salah satu pintu keluar stadion yang terkunci. Berdasarkan informasi yang didapat, Kelpin merupakan pegawai cleaning service di Stasiun Kota Baru, Malang.
Hal itu dibenarkan Manager Humas KAI Daop 8 Luqman Arif. Ia menyebut Kelpin memang bekerja di stasiun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cleaning service setahu saya," kata Luqman saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (5/10).
Dia juga membenarkan bahwa Kelpin sempat dibawa aparat kepolisian. Namun Luqman tak tahu apa penyebabnya.
"Tapi terkait konten dia tanya kepolisian aja. Karena itu di luar urusan pekerjaan," ucapnya.
Luqman tak menyebutkan secara pasti kapan Kelpin ditangkap. Ia juga tidak tahu apakah hari ini Kelpin sudah kembali bekerja.
"Hari ini aku enggak monitor," ucapnya.
Kabar hilangnnya Kelpin juga sempat ramai dibicarakan di media sosial. Beberapa informasi menyebut dia diculik saat akan berangkat ke Jakarta, karena diundang di acara Mata Najwa.
Pemimpin Redaksi Narasi Zen Rachmat Sugito (Zen RS) mengklarifikasi kabar itu. Dia menyebut tim Mata Najwa atau Narasi TV tak sedang berkomunikasi atau mengundang Kelpin.
"Setelah cek ke internal, tidak atau belum ada komunikasi atau undangan dari tim kami kepada Saudara Kelpin," kata Zen melalui akun Twitternya. CNNIndonesia.com sudah mendapatkan izin untuk mengutipnya.
Lihat Juga : |
Keesokan harinya, Zen mengonfirmasi bahwa dia telah berkomunikasi dengan Kelpin. Dugaan bahwa Kelpin telah dijemput kepolisian adalah benar.
"Saya tidak menerima undangan dari mana pun, baik dari Narasi atau yg lain. Saya berada di stasiun saat dijemput polisi ya karena tempat kerja saya memang di sekitar situ. Jadi, tak benar saya dijebak," tulis Zen mengutip percakapan Kelpin.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menampik kabar itu. Ia menyebut kepolisian tak sedang menangkap warga Malang.
"Tidak ada ya, saya sampaikan tidak ada," kata Dedi, saat ditemui di RSUD Saiful Anwar, Malang, Selasa (4/10) kemarin.