Kabag Ops Polres Malang Tersangka Kanjuruhan, Tak Cegah Gas Air Mata

CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2022 20:34 WIB
Kabagops Kompol Wahyu SS mengetahui adanya aturan FIFA tentang larangan penggunaan gas air mata di dalam stadion, namun yang bersangkutan tak melarangnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menetapkan enam orang sebagai tersangka tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (CNN Indonesia/ Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan penetapan enam orang sebagai tersangka tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Salah satu tersangka adalah Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto.

"Saudara Wahyu SS Kabag Ops Polres Malang," kata Listyo dalam jumpa pers di Polresta Malang Kota, Kamis (6/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Listyo menyebut Wahyu mengetahui adanya aturan FIFA tentang larangan penggunaan gas air mata di dalam stadion, namun yang bersangkutan tak melarangnya.

"Yang bersangkutan tidak mencegah atau melarang pemakaian gas air mata," kata Listyo.

Selain Wahyu, dua tersangka lain dari pihak kepolisian yaitu anggota Brimob Polda Jatim berinisial H, dan Kasat Samapta Polres Malang berinisial DSA.

"Yang bersangkutan memerintah anggota tembakkan gas air mata," katanya.

Kapolri telah menetapkan enam tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang. Tiga di antaranya adalah anggota Polri.

Sementara tiga tersangka lainnya adalah Direktur Utama PT LIB Ahkmad Hadian Lukita, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, serta Security Officer Arema Suko Sutrisno.

Para tersangka dijerat pasal berlapis. Salah satunya adalah Pasal 359 KUHP. Para tersangka terancam pidana lima tahun penjara.

Tragedi Kanjuruhan bermula saat polisi menembakkan gas air mata ke arah penonton sepak bola usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya. Polisi menyatakan gas air mata itu ditembakkan karena sejumlah suporter Arema mulai turun ke lapangan.

Gas air mata itu tidak hanya ditembakkan ke arah para suporter di lapangan, tetapi penembakan juga diarahkan ke penonton di tribun sehingga membuat massa panik. Penonton pun berlarian dan berdesak-desakan menuju pintu keluar.

Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk bekerja lebih cepat mengusut tragedi yang menewaskan 131 orang itu.

"Kurang dari sebulan saya minta, secepatnya, karena ini barang kelihatan semua," ujar Jokowi saat menjenguk korban Tragedi Kanjuruhan di Malang, Rabu (5/10).

(dis/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER