Kesaksian Siswi MTsN 19 Jakarta soal Tembok Roboh Tewaskan 3 Temannya

CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2022 13:28 WIB
Siswi kelas 8 MTSN 19 Jakarta mengenang kisah banjir di sekolah yang merobohkan tembok dan menimpa 3 temannya hingga meninggal dunia.
Banjir di MTsN 19 Jakarta makan korban jiwa. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kegiatan belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah Negeri atau MTSN 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, terpaksa dihentikan ketika jarum jam menunjukkan pukul 14.00 WIB lewat, Kamis (6/10). Musababnya, hujan yang sangat deras disertai gemuruh kencang membuat area sekolah terendam banjir.

Siswi kelas 8 MTSN 19 Jakarta berinisial A dan D mengisahkan seluruh murid dan pengajar yang berada di lantai dasar diminta pihak sekolah untuk mengungsi ke lantai dua. Banjir yang disebut tak biasanya itu pun lantas menjadi tontonan termasuk oleh A dan D.

"Kalau lagi hujan pelajarannya disetop, langsung berhenti. Itu jam 2-an," ujar A saat ditemui di MTSN 19 Jakarta, Jumat (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menurut A, ada beberapa siswa yang justru main hujan di area panggung sekolah. Beberapa guru disebut telah memberikan teguran kepada mereka. Nahas, hujan deras membuat tembok yang berada di sisi sekolah roboh dan menimpa panggung di mana ada beberapa siswa yang sedang bermain di sana.

"Mereka lagi main perosotan-perosotan terus mereka mungkin enggak tahu kalau ada aliran deras dari samping, mungkin karena itu deras, angin, jadi aliran itu bikin roboh tembok samping sekolah," tutur A.

"Nah, roboh, mungkin kena tembok panggung, temboknya juga sudah tua ya. Terus di posisi ada mereka, ada delapan orang. Lima ketiban, tiga lari, selamat," sambungnya.

Video yang menggambarkan detik-detik insiden tersebut beredar dan viral di media sosial. Video itu diduga diambil oleh salah seorang siswa yang sedang berada di lantai dua sekolah.

Wakil Humas MTSN 19 Jakarta Ghozali mengungkapkan tembok yang berada di sisi sekolah sudah berusia tua. Sementara panggung sudah ada sejak 2015.

"Itu adalah panggung ekspresi tempat siswa berkreasi, tampil seni, dan di situ juga ada backdrop. Di belakang backdrop itu ada tembok pembatas antara warga dengan sekolah," ucap Ghozali.

"Panggung dan backdrop itu sudah dari 2015, tapi kalau tembok pembatas sudah lebih lama lagi," imbuhnya.

Ghozali menduga tembok di sisi sekolah tersebut sudah lapuk sehingga mudah roboh diterjang banjir.

Kelas hingga Perpustakaan Luluh Lantak

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sejumlah ruang kelas dan perpustakaan yang berada di lantai dasar MTSN 19 Jakarta luluh lantak. Buku-buku serta kursi dan meja berhamburan.

Terlihat sepasang sepatu dan botol minum milik siswa/siswi bercampur lumpur sisa banjir 'mengotori' sejumlah ruang kelas di sekolah tersebut.

Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran pada siang ini mulai melakukan pembersihan. Warga dan pihak sekolah turut membantu pekerjaan dimaksud.

Janjikan Perbaikan

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada hari ini meninjau langsung kondisi MTSN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Pemerintah menjanjikan perbaikan agar kejadian serupa tak berulang di kemudian hari.

"Karena ini daerah banjir dan kebetulan daerah cekungan, tempat aliran dari berbagai penjuru, saya sudah minta Kementerian PUPR untuk segera datang cek langsung, kita tata lebih menyeluruh. Karena minatnya tinggi di sekolah ini, kebetulan dari 1.000 yang daftar diterima 180, jadi saya kira tempat ini harus ditangani lebih utuh termasuk bagaimana supaya tidak menjadi langganan banjir," ucap Muhadjir.

Sementara itu, Yaqut mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk melakukan investigasi terhadap MTSN 19 Jakarta dan sekolah-sekolah yang berada di bawah Kementerian Agama.

"Saya kira iya [renovasi total], tidak ada pilihan ya karena posisi [bangunan sekolah] ini," kata Yaqut.

"Mungkin tanah sebelah itu saya tanya punya siapa, katanya punya provinsi, nanti kita juga akan urus mudah-mudahan pihak Pemprov DKI mau melepas tanahnya sehingga kita bisa dapatkan bangunan dengan posisi yang lebih baik," sambungnya.

Untuk sementara waktu MTSN 19 Jakarta menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun, Yaqut telah memerintahkan jajarannya untuk mencari sekolah terdekat yang bisa menampung proses kegiatan belajar mengajar siswa-siswi MTSN 19 Jakarta.

(ryn/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER