Curhat Warga Pancoran Barat Alami Banjir Sepinggang Imbas Kali Cideng

CNN Indonesia
Jumat, 07 Okt 2022 15:35 WIB
Banjir di Pancoran Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jalan Pancoran Barat VIII A, RT 09 RW 03, Kelurahan Pancoran, Jakarta Selatan, dilanda banjir pada Kamis (6/10) sore. Wilayah itu tergenang hingga sepinggang orang dewasa atau sekitar 70 hingga 80 sentimeter.

Warga sekitar mengungkapkan banjir di Pancoran Barat kerap terjadi tiap ibu kota masuk musim hujan. Kawasan tersebut memang langganan banjir setelah Kali Cideng yang berada tepat di belakang Pancoran Barat sudah dangkal dan tidak mendapat perhatian pemerintah.

"Banjir dari belakang, (karena luapan) Kali Cideng," kata warga Pancoran Barat Sri kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/10).

"Karena kalinya itu udah dangkal. Jadi hujan sedikit langsung (banjir). Itu udah jarang dikeruk," lanjut Sri.

Sri, yang merupakan Sekretaris Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) itu mengatakan Kali Cideng di wilayahnya sudah lama tak dikeruk. Ia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali aliran air dari Jakarta Pusat itu dikendalikan.

Menurut Sri, pembahasan mengenai pengerukan Kali Cideng sudah sering dilakukan. Akan tetapi, tidak ada tindak lanjut dari pemerintah untuk mengatasi lonjakan debit air.

"Sebenarnya kalau pas RW ada rapat, itu (sering) dibahas tapi jarang ditindaklanjuti. (Di sini) tiap satu bulan sekali itu ada kerja bakti per RW setempat. Tapi jarang (juga) melakukan pengerukan kali. Paling kerja bakti di lingkungan masing-masing, di sekitar warga aja," tutur Sri.

Banjir di kawasan yang berseberangan tepat dengan Tegal Parang itu juga disebut banyak disebabkan karena penyempitan kali lantaran dihuni warga. Beberapa rumah, kata Sri, memadati kawasan Kali Cideng dan membuat kali yang sudah dangkal itu menjadi lebih sempit.

Selain itu, ketidakpedulian warga akan kebersihan lingkungan juga turut andil dalam memicu banjir. Sri berujar beberapa warga ada yang masih suka membuang sampah sembarangan, terutama mereka yang tinggal di bantaran kali serta mereka yang iseng saat terkena banjir.

Padahal, menurut dia, banjir di lokasi rumahnya itu sudah sangat 'lucu'. Air yang tadinya tergenang di jalanan depan rumah jika sudah surut akan berganti muncul dari dalam rumah. Air itu akan merembes dari sela-sela ubin dan tanah di rumah mereka.

"Misalkan jalanan surut, yang di rumah naik. Rembes. Dari kali jadi muter-muter," ucapnya.

Sri lalu berujar untuk menyiasati banjir, ia dan para warga biasanya akan menaruh papan yang ditempeli lilin di depan pintu-pintu rumah. Kombinasi papan dan lilin itu disebut efektif mencegah banjir memasuki teras rumah.

Meski begitu, papan dan lilin itu tak selamanya bisa mencegah air masuk. Bila lilin sudah kering, air akan dengan sangat mudah merembes dari sela-sela papan.

Oleh sebab itu, Sri ingin pemerintah lebih peduli dengan lingkungan rumah warga Pancoran Barat. Ia tak muluk-muluk ingin bantuan dana. Ia hanya ingin agar Kali Cideng dikendalikan, seperti dengan ditanggul demi menghalangi air meluap.

"Kalau pemerintah mau turun, saya pribadi punya ide. Lebih baik itu ditembok. Ditanggul. Biar air dari kali enggak ke sini lagi," ucap dia.

Sejumlah wilayah di kawasan Jakarta direndam banjir pada Kamis sore. Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur sejak sekitar pukul 15.00 WIB.

Beberapa wilayah yang terendam di antaranya Kemang, Tangerang Selatan, Lebak Bulus, hingga Cilandak. Ketinggian air pun bervariasi mulai dari 30 hingga 130 sentimeter.

(blq/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK