Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui bencana hidrometeorologi yang terjadi di Indonesia dalam rentang waktu 3-9 Oktober 2022 merupakan rekor bencana alam yang terjadi dalam waktu sepekan.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menambahkan dalam sepekan terakhir terjadi 70 bencana di 18 provinsi atau 58 kabupaten/kota di Indonesia yang memakan 10 jiwa, seorang masih hilang, dan 151.156 orang terdampak dan mengungsi.
"Minggu ini kita rekor, dalam artian tanda kutip jumlah kejadian bencana kita sangat besar," kata Abdul dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (10/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abdul mengatakan dari 70 bencana tersebut, banjir paling banyak terjadi dengan kumulatif 36 kejadian. Kemudian disusul tanah longsor 18 kejadian dan cuaca ekstrem dengan 15 kejadian.
Bencana banjir menjadi bencana paling banyak memakan korban jiwa. Rincian untuk 10 korban jiwa, yakni tiga orang di Jakarta, seorang di Aceh Utara. Kemudian korban cuaca ekstrem di Cilacap memakan seorang korban jiwa, selanjutnya lima orang meninggal dunia akibat bencana cuaca ekstrem di Bali.
"Jadi ini yang menyebabkan kami di BNPB benar-benar mengevaluasi kejadian bencana seminggu ini. Dan kita benar-benar mempersiapkan rekan-rekan di daerah BPBD provinsi maupun kabupaten/kota untuk benar-benar melakukan apel kesiapsiagaan. Kita harapkan bisa kita tekan seminimal mungkin," ujarnya.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memastikan genangan di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur telah surut per Senin (10/10) pukul 18.00 WIB.
Banjir sebelumnya melanda sejumlah daerah yang berada di aliran Kali Ciliwung.
"BPBD DKI Jakarta memastikan hingga Senin (10/10) pukul 18.00 WIB, genangan yang sebelumnya melanda wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan telah surut seluruhnya," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangannya, Senin.
Ia mengatakan pihaknya akan berfokus pada pembersihan sisa-sisa lumpur dan sampah yang ada pasca banjir.
Isnawa menyampaikan terima kasih kepada sejumlah pihak terkait yang terlibat dalam penanganan banjir.
"BPBD DKI Jakarta memastikan seluruh pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing karena banjir telah surut," katanya.
Diketahui, terjadi hujan dengan intensitas ekstrem di kawasan Bogor pada Minggu (9/10) malam yang mencapai 168,8 mm/hari.
Hal ini membuat ketinggian muka air di Bendung Katulampa naik menjadi 220 cm (Siaga 1/Bahaya) pada Minggu (9/10) pukul 19.16 WIB.
Kemudian, diikuti kenaikan pada ketinggian muka air di Pos Pantau Depok menjadi 270 cm (Siaga 2/Siaga) pukul 21.35 WIB dan Pintu Air Manggarai menjadi 760cm (Siaga 3/Waspada) pada pukul 05.00 WIB, Senin (10/10).
Beberapa wilayah yang berada di aliran Kali Ciliwung pun terdampak banjir. BPBD mencatat banjir merendam puluhan RT di Jakarta.
Lihat Juga : |