TNI AL Tambah Dua Kapal Jenis Penyapu Ranjau Buatan Jerman

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 03:30 WIB
KSAL Laksamana Yudo Margono mengatakan pihaknya membutuhkan kapal jenis ranjau lantaran masih banyak ranjau laut sisa Perang Dunia ke-2 di laut Indonesia.
TNI Angkatan Laut (AL) akan kembali diperkuat dua kapal jenis MCMV (Mine Counter-Measure Vessel) yang merupakan kapal perang jenis buru atau penyapu ranjau. Ilustrasi (CNNIndonesia/Yogi Anugrah)
Jakarta, CNN Indonesia --

TNI Angkatan Laut (AL) akan kembali diperkuat dua kapal jenis MCMV (Mine Counter-Measure Vessel) yang merupakan kapal perang jenis buru atau penyapu ranjau produksi Abeking & Rasmussen (A&R) Shipyard, Jerman.

Hal tersebut dipastikan setelah melakukan Ship Naming dua unit Kapal MCMV 60, yang diberi nama Pulau Fani dan Pulau Fanildo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ship Launching salah satu kapal dipimpin Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Galangan Abeking & Rasmussen, Lemwerder, Jerman, Selasa (11/10).

Yudo mengatakan urgensi pengadaan kedua kapal tersebut karena Indonesia memiliki laut yang sangat luas dan masih banyak ranjau laut peninggalan perang dunia ke-2.

"TNI AL perlu kapal MCMV untuk menjaga perairan Indonesia aman, bebas dari gangguan dan ancaman senjata bawah air terutama ranjau, serta untuk membersihkan perairan Indonesia yang masih memiliki potensi bahaya ranjau," kata Yudo dalam keterangan tertulis, Selasa.

Dua kapal jenis MCMV buatan A&R itu disebut lebih canggih dengan teknologi peperangan ranjau modern dibandingkan kapal buru ranjau yang telah dioperasionalkan TNI AL sekarang.

Kapal juga memiliki beberapa keistimewaan di antaranya berbahan baja non magnetik yang sementara ini hanya ada di galangan luar Indonesia, memiliki degausing system untuk mengurangi kemagnetan kapal, dan dilengkapi penggerak motor elektrik untuk mengurangi tingkat kebisingan.

Selain itu, kapal memiliki dimensi yang lebih besar dengan panjang 61,4 meter dan lebar 11,1 meter, memiliki peralatan sonar terbaru yang mampu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air.

Kemudian memiliki ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk identifikasi dan netralisasi ranjau, serta AUV (Autonomous Underwater Vehicle) untuk membantu mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air.

Kapal juga akan dilengkapi dengan USV (Unmanned Surface Vessel) yakni kapal tanpa awak untuk pemburuan dan penyapuan ranjau.

(yoa/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER