Polisi Sebut 'Penjual Dawet' Kanjuruhan Berprofesi Guru Honorer
Teka-teki sosok perempuan yang diduga sebagai penjual dawet saat Tragedi Kanjuruhan Malang akhirnya terpecahkan. Menurut keterangan kepolisian wanita itu bernama Suprapti, profesinya adalah guru honorer.
"Namanya Suprapti. Pekerjaannya sepintas ditanya sebagai honorer. Guru honorer. Saya gak tanya lagi detail di mana dia mengajar," kata Kasat Reskrim Polres Malang AKP Donny Kristian, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (12/10).
Donny mengatakan kepolisian saat ini sedang memberikan penjagaan kepada Suprapti. Sebab dia disebut sedang dicari banyak orang.
"Ibu itu infonya banyak yang cari, jadi kami kasih petugas untuk menjaga situasi supaya kondusif," ucapnya.
Kepolisian, kata dia, juga sudah memfasilitasi pertemuan antara Suprapti dengan keluarga Almarhum Iwan Junaedi, salah satu Aremania yang jadi korban tewas di Tragedi Kanjuruhan.
"Teman-teman suporter juga meminta untuk ibu itu meminta maaf, ya kami fasilitasi untuk ibu itu dipertemukan di Singosari [rumah keluarga korban]," ucapnya.
Selain guru honorer, Suprapti juga disebut sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Saat dikonfirmasi, Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo mengakui yang bersangkutan merupakan kader partainya. Dia pun mengatakan Suprapti pernah jadi pengurus DPD PSI Kabupaten Malang.
Yosea mengakui bahwa Suprapti pernah menjadi pengurus DPD PSI Kabupaten Malang. Namun, menurutnya, Suprapti sudah tak lagi memiliki jabatan di kepengurusan DPD PSI Kabupaten Malang sejak pertengahan 2020.
"Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020," kata Yosea dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/10).
(frd/ain)