'Penjual Dawet' Kanjuruhan: Demi Allah Saya Bukan Orang Suruhan

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 07:10 WIB
Sang 'penjual dawet' itu bersimpuh sujud sambil menangis memegang tangan perempuan yang menjadi lawan bicaranya, seorang kerabat korban Kanjuruhan.
Suasana kedukaan atas Tragedi Kanjuruhan. AFP/PUTRI
Jakarta, CNN Indonesia --

Sosok perempuan yang diduga sebagai 'penjual dawet' saat Tragedi Kanjuruhan Malang akhirnya muncul ke publik dan meminta maaf ke salah satu keluarga korban tewas dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (1/10) malam lalu.

Akun Twitter @AremaniaCulture mengunggah video 'penjual dawet' itu bertemu dengan salah satu keluarga korban tewas tragedi Kanjuruhan. Kepada perwakilan keluarga, perempuan itu memohon maaf atas ucapannya.

'Penjual dawet' ini sempat dicari-cari para Aremania karena suara rekamannya beredar di media sosial. Dalam rekaman itu suara perempuan menuduh Aremania mabuk. Perempuan itu mengklaim tak memiliki tujuan untuk menjelekkan korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memohon maaf karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama almarhum, ya, demi Allah, saya Lillahi Ta'ala meminta maaf kepada panjenengan memohon dengan sangat tolong maafkan saya bila ada kata saya yang salah ya mbak," ujar perempuan kepada pihak keluarga korban dalam rekaman video yang diakses Rabu (12/10) petang.

"Dan untuk mas-masnya saya minta maaf yang sebesar-besarnya karena enggak ada tujuan saya untuk menjelekkan siapapun di sini," imbuhnya seraya melihat orang lain di dalam ruangan tersebut.

Perempuan itu juga mengklaim menyatakan bukan orang suruhan.

"Demi Allah saya enggak ada settingan apa-apa, dan saya bukan suruhan siapa-siapa. Mohon maaf yang sebesar-besarnya ya."

Perempuan itu lalu bersimpuh sujud sambil menangis memegang tangan perempuan yang menjadi lawan bicaranya tersebut.

Kepada perwakilan keluarga, perempuan 'penjual dawet' itu mengaku memiliki nama Suprapti Fauzi. Info yang beredar, Suprapti disebut sebagai kader partai politik yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dihubungi terpisah, Ketua DPD PSI Kabupaten Malang Yosea Suryo Widodo mengakui yang bersangkutan merupakan kader partainya. Dia mengatakan Suprapti pernah jadi pengurus DPD PSI Kabupaten Malang. Namun, Suprapti sudah tak lagi memiliki jabatan di kepengurusan DPD PSI Kabupaten Malang sejak pertengahan 2020.

"Ibu tersebut sudah bukan pengurus PSI sejak 22 Juni 2020," kata Yosea dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/10).

(rzr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER