Poin-poin Penting Temuan Komnas HAM soal Tragedi Kanjuruhan

CNN Indonesia
Rabu, 12 Okt 2022 21:07 WIB
Komnas HAM telah mengantongi beberapa temuan terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan seratus orang lebih dan ratusan lainnya luka-luka.
Komnas HAM mengaku memiliki video detik-detik tragedi Kanjuruhan yang direkam oleh salah satu korban meninggal dunia. (AP/Yudha Prabowo)

6. Jumlah Penonton Lampaui Kapasitas

Komnas HAM mengungkapkan bahwa jumlah penonton yang datang saat pertandingan Arema FC Vs Persebaya pada 1 Oktober lalu melampaui kapasitas Stadion Kanjuruhan.

Anam menyampaikan kapasitas Stadion Kanjuruhan adalah 38.054 orang. Sementara, tiket yang sudah dipesan dan dicetak mencapai sekitar 43.000.

7. PT LIB Tolak Mundurkan Jadwal dan Kurangi Tiket Penonton

Anam menyebut Ferli Hidayat saat menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malang saat itu sempat meminta PT LIB untuk mengurangi penonton. Namun, tidak dituruti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferli juga sempat mengirim surat rekomendasi agar jadwal pertandingan dimundurkan menjadi sore. Namun, PT LIB kukuh menggelar pertandingan pukul 20.00 WIB.

8. Botol yang Disita Polisi Bukan Miras, Tapi Obat Sapi

Komnas HAM membantah temuan kepolisian yang menyebut ada alkohol di dalam Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022.

Anam menyampaikan bahwa minuman yang diduga alkohol itu adalah obat jamu untuk sapi yang diproduksi oleh Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM).

"Memang itu UMKM semacam UMKM gitu memproduksi untuk pengobatan sapi," kata Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Rabu (12/10).

9. Kantongi Video Kunci yang Direkam Korban Sebelum Meninggal

Komnas HAM menyatakan salah satu video kunci yang memperlihatkan tragedi maut tersebut direkam korban yang kemudian tewas.

"Ada satu [video] yang sangat krusial, yang sepanjang pengetahuan kami ini belum terpublikasi. Dan video ini memang, video yang diproduksi oleh yang meninggal," ujar Anam.

10. Kantongi Nama Pemberi Perintah Semprotkan Gas Air Mata

Komnas HAM belum mau mengumumkan sosok pemberi perintah Pasukan Huru-Hara (PHH) dengan persenjataan gas air mata masuk stadion yang berujung Tragedi Kanjuruhan.

Namun, Komnas mengklaim telah mengantongi semua identitas hingga dokumen pra pengamanan di Stadion Kanjuruhan tersebut.

"Kami punya dokumen resmi," ujar Anam.

(yla/fra)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER