Rusdi Tak Mau Tinggalkan Kanjuruhan, Tunggu 3 Kawan Sudah Meninggal

CNN Indonesia
Rabu, 12 Okt 2022 21:32 WIB
Aremania, Rusdi masih bertahan di Stadion Kanjuruhan, setelah sebelas hari berlalu. Dia menunggu tiga kawannya yang telah meninggal.
Rusdi, Aremania Probolinggo yang tetap bertahan menunggu 3 temannya yang meninggal di Stadion Kanjuruhan. (Muhammad Aminudin/detikJatim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rusdi masih bertahan di Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah sebelas hari berlalu. Tatapannya kosong. Ia hanya melamun saat diajak berbicara. Tiga temannya telah meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10).

Rusdi tetap tak mau pulang. Remaja 17 tahun ini masih setia menanti kedatangan 3 temannya yang berangkat bersama saat menonton laga Arema FC pada malam nahas itu. Atribut Aremania masih melekat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia enggan berpindah tempat. Rusdi meyakini ketiga kawannya itu masih ada. Ia hanya berharap bisa bertemu lagi dengan sahabatnya.

Atas kondisi ini, Rusdi diduga mengalami trauma berat setelah rekannya meninggal dalam tragedi tersebut.

Rusdi cukup sulit diajak berkomunikasi. Dia memilih menjauh dari orang-orang yang mendatanginya dan duduk dengan tatapan kosong.

Rusdi merupakan remaja asal Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Identitas ini baru diketahui pengelola Stadion Kanjuruhan saat mengamankan tas milik Rusdi.

Di dalam tas Rusdi, ditemukan ijasah RA setara Sekolah Dasar yakni RA Sunan Ampel, Krucil, Probolinggo.

"Kita menemukan di sini, dia sudah 11 hari ini. Kita sudah menanyai dia dan sering melamun, makannya juga susah," kata Awang Karta, salah satu pedagang di Stadion Kanjuruhan, dikutip detikcom, Rabu (12/10).

Rusdi, Aremania Probolinggo yang tetap bertahan menunggu 3 temannya yang meninggal di Stadion KanjuruhanRusdi 11 hari bertahan di Stadion Kanjuruhan menanti 3 teman yang telah meninggal dunia. (Muhammad Aminudin/detikJatim)

Penjual kopi di Stadion Kanjuruhan, Tin (59) menceritakan, Rusdi diduga kuat menonton laga Arema FC vs Persebaya bersama tiga temannya.

"Sama saya dia ini ngomong datang ke stadion sama tiga temannya. Nah, tiga orang temannya ini meninggal dunia semua. Satu orang cewek, dua orang laki-laki. Tinggal dia sendiri," kata Tin ditemui terpisah.

Menurut Tin, Rusdi biasa datang ke tempatnya jika ke kamar mandi. Dia sempat berbincang saat itu. Namun, Rusdi menyatakan tak mau pulang karena menunggu ketiga temannya yang telah meninggal.

"Kalau mau buang air besar ke sini. Saya tanya, enggak pulang? Jawabnya enggak mau pulang, masih merasa dia bersama teman-temannya dan menunggu temannya yang meninggal itu," ungkap Bu Tin.

Selama di Kanjuruhan, Rusdi lebih banyak berkeliling dan tidur di sembarang tempat. Terkadang, dia tidur di depan pintu utama stadion atau di sekitar patung kepala singa tegar.

Sementara itu, Sub Kordinator Monev dan Pelayanan Medis RSUD Kanjuruhan Lukito Condro bersama Psikolog RSUD Kanjuruhan, Hardiono, telah ditugaskan mencari keberadaan Rusdi. Mereka diminta untuk memberikan pendampingan langsung.

"Anak ini sudah hampir dua minggu di stadion (Kanjuruhan). Datang menonton Arema bersama tiga orang temannya. Yang tiga orang itu meningga dunia semua," ujar Hardiono terpisah.

Hardiono mengatakan pihaknya juga menggandeng Dinkes Probolinggo untuk menangani kondisi kejiwaan Rusdi yang terguncang usai ditinggal 3 temannya.

"Kami juga berkoordinasi dengan Dinkes Probolinggo yang mencari keberadaan anak tersebut," imbuhnya.

Baca selengkapnya di sini.

(detik/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER