Kapolri di Acara 20 Tahun Bom Bali: Kelompok MIT Sudah Kita Selesaikan

CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 09:50 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan bahwa fenomena lone wolf menjadi salah satu alternatif para teroris yang mesti diwaspadai.
Aparat polisi di tengah operasi pemberantasan kelompok MIT pimpinan Santoso. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut jajarannya secara umum telah menuntaskan aksi terorisme yang dilakukan oleh Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Klaim tersebut disampaikan Listyo saat menghadiri peringatan 20 Tahun Bom Bali l, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (12/10) malam.

"Selamat kepada rekan-rekan, karena kemarin kita bisa menyelesaikan PR (Pekerjaan Rumah) terkait kegiatan kelompok teroris MIT," kata Listyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Target terakhir bisa kita selesaikan. Artinya, secara umum rekan-rekan semua bisa menyelesaikan misi tersebut. Saya ucapkan terimakasih," kata Listyo menegaskan.

Keberhasilan tersebut, kata Listyo, harus dilanjutkan dengan memastikan tidak ada lagi generasi-generasi penerus yang akan muncul menggantikan MIT.

"Melakukan kegiatan-kegiatan moderasi yang ada. Dan memperkuat (dan) bekerja sama dengan tokoh-tokoh yang ada, terus dilakukan. Kita pertahankan dan kita bisa fokus terkait dengan penanganan-penanganan dan target-target yang lain," jelasnya.

Listyo mengingatkan bahwa Densus 88 memastikan kelompok teror yang ada di Indonesia terus bertranformasi, berkembang, dan berubah. Kelompok-kelompok teroris yang dia sebut yaitu Jamaah Islamiyah (JI), Jamaah Ansarut Daulah (JAD), Jamaah Ansharut Khilafah (JAK), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Negara Islam Indonesia (NII)

"Kelompok-kelompok baru yang mungkin juga bibit kelompok teror, Khilafatul Muslimun dan Annajiyah Media Center. Perubahan yang tadinya mereka bergerak dalam kelompok besar kemudian berubah menjadi kelompok kecil," ujarnya.

"Sehingga, fenomena lone wolf menjadi salah satu alternatif pilihan mereka. Kemudian, juga perkembangan di Timur Tengah menginspirasi terkait dengan kegiatan teror di Indonesia," ujarnya.

Listyo menyebut fenomena tersebut menjadi tantangan Polri untuk terus mengikuti perubahan-perubahan yang ada. Apalagi, merespons para pelaku terorr yang menggunakan teknologi.

"Kemajuan IT di satu sisi memudahkan kita tapi di sisi lain menyulitkan kita, manakala mereka juga memanfaatkan kemajuan IT tersebut dan ini menjadi tantangan kita bersama," ujarnya.

(kdf/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER