Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat mempersuasi para pemimpin dunia agar bisa membuat dunia lebih baik lewat Presidensi G20 Indonesia.
Konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022. SBY berharap para pemimpin dunia menjadi bagian dari solusi dan membuat dunia lebih baik di masa depan.
"Kita doakan Presiden Jokowi dan jajaran pemerintahan dapat mendayagunakan dengan baik the great opportunity untuk mempersuasi pemimpin dunia agar semua menjadi part of solution untuk membuat dunia dan bumi kita lebih aman di masa depan," kata SBY dalam Roundtable Discussion di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (13/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY juga berharap G20 dapat dimanfaatkan para pemimpin negara anggota forum tersebut untuk mengatasi berbagai permasalahan global.
Menurutnya, diperlukan jiwa besar dan kesediaan menurunkan ego masing-masing dari para pemimpin dunia yang tengah terlibat dalam konflik untuk mengatasi segala permasalahan yang terjadi.
"Tinggalkan zero sum mindset. Kalau masing-masing berpikir saya harus menang, kamu harus kalah, tidak akan ada jalan," ujarnya.
SBY mengamini bahwa perundingan dan negosiasi merupakan cara klasik, tetapi ia meyakini bahwa cara tersebut masih relevan digunakan.
SBY berpendapat bahwa masyarakat dunia akan sangat bersyukur jika dalam KTT G20 nanti ada pertemuan bilateral yang substantif antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Dan akan lebih bagus lagi jika ada pertemuan bilateral antara Presiden Biden dengan Presiden Xi Jin Ping Tiongkok, untuk apa, agar Eropa bisa lebih teduh dan juga agar Asia Timur bisa lebih teduh," kata SBY.
"Kalau dua-duanya teduh, ingat dulu perang dunia dua mandalanya juga Eropa dan Asia, dunia juga akan lebih teduh," sambungnya.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menilai, segala permasalahan global dapat diselesaikan dalam KTT G20 di Bali mendatang.
Apabila nantinya para pemimpin dunia bersedia melakukan pertemuan dengan menurunkan ego masing-masing, maka hal itu dapat mengubah jalannya sejarah menjadi lebih baik.
"Tapi kalau bisa dipersuasi, sejumlah pemimpin dunia untuk bersedia melaksanakan pertemuan hati dan pertemuan pikiran, itu bisa menjadi a good beginning. Yang kelak sangat mungkin bisa mengubah jalannya sejarah," ucapnya.
SBY menyebut Indonesia sangat mampu berperan sebagai pembujuk yang cerdas karena peran tersebut telah menjadi sebuah tradisi dalam politik Tanah Air.
"Indonesia sangat bisa memainkan peran sebagai smart and honest persuader. Ini tradisi politik kita dari dulu," pungkasnya.
(lna/tsa)