Jokowi mengingatkan hal berkaitan dengan kesamaan visi, kebijakan orgnaisasi. Ia meminta para pemimpin Polri di daerah tidak gamang, apalagi terkesan cari selamat.
"Jangan gamang, apalagi cari selamat. Yakin sesuai dengan prosedur, yakin sesuai dengan SOP, yakin sesuai dengan UU, lakukan," ucapnya.
Ia meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak membuat visi yang rumit agar bisa dijalankan seluruh anggota Polri dengan mudah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, visi Kapolri cukup menegaskan bahwa Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
"Intinya kan ke sana. Presisinya itu apa, jelasin sekali lagi secara sederhana dan jelas, sehingga gampang ditangkap visi itu," ujarnya.
Jokowi mengingatkan hal yang berkaitan dengan penegakkan hukum agar jangan sampai pemerintah, khususnya Polri dianggap lemah oleh masyarakat.
Jokowi meminta kasus judi online segera dibersihkan.
"Jangan sampai Polri juga dianggap lemah. Saya sudah perintahkan kepada Kapolri saat itu, urusan judi online bersihkan, sudah," ucapnya.
Ia pun mengingatkan bahwa penindakan kasus narkoba bisa mengangkat kembali kepercayaan publik pada Polri.
"Saya nggak usah bicara banyak, saudara-saudara tahu semuanya perintah ini, tahu dan penegakkan hukum untuk yang berkaitan dengan narkoba. Ini yang akan nanti bisa mengangkat kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri," katanya.
Jokowi meminta Polri merancang komunikasi publik yang baik dalam merespons sebuah peristiwa. Jokowi berkata komunikasi publik merupakan hal yang penting, tak boleh terlambat dan lamban dilakukan demi mengantisipasi kemunculan isu lain.
"Sekarang ini di era sosial media, hitungan detik, hitungannya menit, sudah bukan hari lagi. Begitu ada peristiwa kecil dan saudara-saudara menganggap ini kecil, sehingga tidak ditangani, dikomunikasikan dengan baik dengan kecepatan yang besar, menjadi sulit untuk kemudian diselesaikan lagi," katanya.
Jokowi mengingatkan komunikasi yang baik perlu dilakukan untuk menumbuhkan optimisme di tengah masyarkat.
"Ini tidak berada pada posisi yang normal dunia sekarang ini, sehingga gampang sensitif dan gampang tersulut. Untuk menumbuhkan optimisme harus menciptakan hal-hal yang baik dikontra dengan itu, dikontra dengan prestasi-prestasi, dikontra dengan komunikasi yang baik," katanya.
(mts/gil)