Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur dr Erwin Astha Triyono mengatakan hingga kini sebanyak delapan korban luka Tragedi Kanjuruhan, masih dirawat di RSUD dr Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Erwin menuturkan, empat dari delapan pasien itu dirawat di unit perawatan intensif atau Intensive Care Unit (ICU). Tiga di antaranya di High Care Unit (HCU) dan satu sisannya di Lower Care Unit.
"Saat ini di RSSA ada empat pasien dirawat di ICU dan tiga pasien di HCU, satu pasien di lower care," kata Erwin kepada CNNIndonesia.com, Senin (17/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi delapan pasien itu dipantau 12 orang petugas yang berjaga. Erwin mengatakan pengobatan para pasien itu juga dalam tanggungan Pemprov Jatim.
"Sudah kontrol 12 orang. Semua dalam tanggungan Pemprov," ucapnya.
Terpisah, Direktur RSUD Saiful Anwar dr Kohar Hari Santoso mengatakan empat dari delapan korban tragedi Kanjuruhan yang menjalani perawatan di ICU RSSA itu, tengah dalam kondisi yang tidak stabil. Mereka juga masih menggunakan alat bantu pernafasan.
"Di ICU ada empat orang. Empat itu kondisinya masih tidak stabil," kata Kohar.
Sementara, empat korban lain yang menjalani perawatan di fasilitas HCU dan lainnya, kondisinya sudah lebih stabil meski masih membutuhkan pengawasan penuh.
Selain itu, ada pula sejumlah pasien lain yang pada Senin ini menjalani kontrol di RSSA. Mereka masih harus menjalani rawat jalan.
"Untuk hari ini, ada enam pasien Kanjuruhan yang kontrol di poli bedah dan enam lainnya di poli mata," katanya.
Per Senin ini setidaknya total 78 korban Tragedi Kanjuruhan yang menjalani perawatan di RSSA. 70 orang di antaranya menjalani rawat jalan, secara berkala memeriksakan diri ke rumah sakit.