Seorang balita berusia tiga tahun di Kota Depok dikabarkan meninggal dunia akibat menderita gagal ginjal akut.
Orang tua balita yang meninggal dunia, Soliha mengatakan anaknya sempat dirawat di RS Bunda Aliyah. Kemudian meninggal dunia pada Minggu (16/10) sebelum dibawa ke RSCM.
"Anak saya umurnya 3,8 tahun. Sempat dirawat dahulu di Rumah Sakit Bunda Aliyah," mengutip detik.com.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Puskesmas Ratujaya, Imron juga mengatakan hal demikian. Dia mengatakan bakal melakukan penulusuran riwayat perawatan balita tersebut sebelum meninggal dunia.
"Terlapor baru satu. Mudah-mudahan ini terakhir ya," kata Imron.
Hal itu juga diungkapkan anggota Komisi D DPRD Kota Depok, Ade Supriatna.
Menurut Ade, balita tersebut meninggal setelah sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Korban merupakan warga Kampung Rawageni, Kelurahan Ratujaya, Cipayung, Kota Depok.
"Kemarin, ada warga Depok yang meninggal di RSCM dengan kasus tersebut (gagal ginjal akut])," kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (21/10).
Menurut informasi yang ia terima, balita itu meninggal dunia setelah tujuh hari dinyatakan mengalami gagal ginjal akut.
Politikus PKS itu mengatakan pasien tersebut harus dibawa ke RSCM lantaran tak ada rumah sakit rujukan di Depok. Selama dirawat di RSCM pun kondisinya terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
Ade lalu mendesak Dinas Kesehatan Kota Depok untuk segera membuka fasilitas kesehatan rujukan gagal ginjal akut seperti tertuang dalam surat edaran Kemeterian Kesehatan (Kemenkes) bernomor SR.01.05/eIII/3461/2022.
Menurut dia, Dinkes Kota Depok harus menyusun prosedur penanganan bagi rumah sakit yang menerima pasien dengan gejala gagal ginjal akut.
"Ada dua hal yang cukup penting, pertama penanganan cepat ketika ditemukan pasien dengan gejala spesifik, dari mulai faskes sampai merujuk ke RS rujukan," kata Ade.
Sejauh ini belum ada respons dari Dinkes Kota Depok terkait kabar tersebut. CNNIndonesia.com telah menghubungi Kadinkes Kota Depok Mary Liziawati lewat pesan singkat dan telepon namun belum direspons.
Selain itu, CNNIndonesia.com pun mencoba menghubungi Wali Kota Depok Muhammad Idris. Namun belum ada respons juga darinya atas pertanyaan yang dilayangkan.
Sementara itu upaya sambungan telepon yang dilayangkan ke Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono tak diangkat yang bersangkutan.
(thr/bmw)