Kadiv Humas Mabes Polri Dedi Prasetyo mengatakan enam orang tersangka tragedi Kanjuruhan akan langsung ditahan malam ini usai menjalani pemeriksaan.
"Selesai nanti pemeriksaan tambahan keenam tsk tersebut oleh penyidik langsung dilakukan penahanan," kata Dedi kepada wartawan di Jakarta, Senin (24/10).
Menurut Dedi penahanan terhadap enam tersangka tersebut langsung dilakukan di Polda Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penahanan langsung dilakukan di Polda Jatim,"
Adapun keenam tersangka tersebut AH sebagai ketua panitia penyelenggara, SS sebagai security officer, AHL sebagai Direktur Utama PT LIB, dan 3 orang dari anggota Polri atas nama WS, BS dan H.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan, hari ini pihaknya semestinya memeriksa enam tersangka. Namun satu orang berhalangan.
"Hari ini rencananya enam orang [tersangka diperiksa], namun demikian yang hadir lima orang," kata Dirmanto di Ditreskrimum Polda Jatim.
Lima orang tersangka itu yakni Direktur Utama PT LIB Ahmad Hadian Lukita, Ketua Panpel laga Arema FC Abdul Haris dan Security Officer Suko Sutrisno. Kemudian Danki 3 Sat Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Dirmanto mengatakan, sedangkan satu tersangka lainnya, yakni Kabagops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, meminta pemeriksaannya ditunda. Dia pun meminta kepada penydik, agar pemeriksaanya ditunda jadi Kamis (27/10). Hal itu lantaran kuasa hukum yang bersangkutan tak bisa mendampingi pada pemeriksaan hari ini.
"Kabagops [Kompol Wahyu Setyo Pranoto] minta diundur hari Kamis, karena pengacaranya bisanya hari Kamis," ucapnya.
Sebelumnya, Taufik Hidayat, salah satu pengacara tersangka Tragedi Kanjuruhan, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, mengatakan kliennya akan ditahan pada pemeriksaan hari ini.
"Untuk saat ini Pak Haris sudah terima dengan segala risiko dijadikan tersangka dan mungkin ditahan," kata Taufik, Senin (24/10).
"Posisi saya tahu Pak Haris mau ditahan, jadi saya agak-agak bingung untuk menyampaikan kepada keluarga, anak-anaknya, selama ini dipercayakan kepada kami walaupun beliau sudah siap dengan segala risiko, saya kira tetap ada beban mental yang harus ditanggung oleh keluarganya," pungkas Taufik.