Ojol Kerap Tak Dibayar di Kampung Bahari, 'Jam Malam' Diberlakukan

Polres Jakarta Utara mengaku menerima aduan dari pengemudi ojek online (ojol) yang tidak dibayar atau dibayar tidak sesuai tarif saat mengantar pesanan ke Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. 

Wakapolres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris besar Erlin Tang Jaya mengatakan permasalahan ini sampai membuat operator ojol memberlakukan 'jam malam' yakni membatasi operasional di wilayah tersebut dari mulai pukul 21.00 hingga 05.00 WIB. 

Hal ini membuat pengemudi ojol tidak dapat menerima pesanan dari dan ke Jalan Bahari, Tanjung Priok saat jam malam diberlakukan.

"Permasalahan Gojek dengan warga di sekitar ini yang saya tahu, ketika ada pesanan barang di wilayah Kampung Bahari tersebut, (mitra) Gojeknya mengantar tapi tidak dibayar (sesuai bayaran yang seharusnya)," kata Erlin seperti dilansir dari Antara, Jumat (28/10).

Lihat Juga : Bareskrim Bidik Perusahaan Farmasi Lain di Kasus Gagal Ginjal

Erlin mengakui, Polri telah berkoordinasi dengan operator ojol soal masalah ini.

Ia menegaskan, pemberlakuan jam operasional bukan karena ada laporan tindak kriminal yang dialami mitra ojek daring di wilayah Kampung Bahari.

"Bukan melarang, tapi membatasi para (mitra) Gojek ini untuk masuk ke area tersebut," kata Erlin.

Meski ada insiden pelanggan yang enggan membayar, Erlin mengatakan Kampung Bahari tak rawan lagi. "Sudah tidak rawan lagi," katanya.

Belum ada pernyataan dari warga setempat atau operator ojek online terkait masalah di Kampung Bahari ini.

Dalam berbagai pemberitaan, Kampung Bahari kerap disebut dalam kasus jual beli narkoba. Kasus narkoba yang melibatkan perwira tinggi Polri, Irjen Teddy Minahasa juga dikaitkan dengan peredaran narkoba di wilayah ini.

Lihat Juga : Jaringan Irjen Teddy Minahasa Edarkan Sabu 1,7 Kg ke Kampung Bahari