Salahuddin bin Talibuddin merupakan tokoh perjuangan dari Halmahera Tengah, Maluku Utara. Ia lahir di Desa Gemia, Kecamatan Patani, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara tahun 1874.
Selama 32 tahun, almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin telah berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila.
Ia merupakan salah satu tokoh SI-Merah (Serikat Islam Merah) yang gigih melawan Belanda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1941, Salahuddin mengibarkan Bendera Merah Putih di Tanjung Ngolopopo, Patani, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Semasa hidupnya, ia banyak hidup dalam pembuangan, dirinya dibuang ke Sawahlunto pada tahun 1918-1923, tahun 1941 dibuang ke Nusa Kambangan, dan kemudian dipindahkan ke Boven Digul pada tahun 1942. Sampai akhirnya dieksekusi mati oleh Belanda di Ternate.
"Beliau yang meneriakkan perjuangan kemerdekaan sampai diasingkan ke Boven Digoel," kata Mahfud.
Ahmad Sanusi merupakan tokoh pejuang dari Jawa Barat. Ia merupakan seorang ulama besar yang lahir pada tanggal 18 September 1889 di Desa/Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
Beliau merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan seorang tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara Pancasila.
Mengutip dari akun Instagram Mahfud MD, sumbangan penting K.H Ahmad Sanusi selama perang kemerdekaan, adalah fatwanya yang menyebut bahwa DI/TIl pimpinan Kartosuwiryo tidak Islam.
Fatwa itu juga mengajak kaum Islam di Jawa Barat untuk tetap berdiri di belakang NKRI, yang kemudian dikuti oleh sebagian besar kiai dan pengikutnya di wilayah Priangan, termasuk di wilayah Garut yang menjadi sarang DI/TII.
Mengutip situs Pemprov Jabar, ulama asal Sukabumi ini juga dikenal sebagai pendiri organisasi Persatuan Umat Islam (PUI). Dirinya sempat ditahan oleh kolonialis Belanda lantaran terlibat dalam upaya-upaya perlawanan terhadap penjajah dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Atas jasa-jasanya itu, nama KH Ahmad Sanusi juga dikenang sebagai nama sebuah prasasti di Gedung KAA Bandung.
"Ini KH Ahmad Sanusi dari Jawa Barat aktif dan ikut merumuskan dasar negara Pancasila. Beliau dorong kompromi dibentuk negara di mana negara tak jadi negara agama. Tapi bukan negara sekuler," ujar Mahfud.
(ain/mnf/ain)