Sampel Autopsi 2 Korban Tragedi Kanjuruhan Diteliti di Lab Independen
Sampel yang didapatkan saat autopsi dua jenazah korban Tragedi Kanjuruhan di TPU Dusun Pathuk, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, bakal diteliti di laboratorium independen.
Hal itu dikatakan ketua tim forensik autopsi sekaligus Ketua Perhimpunan Dokter Forensik (PDFI) Jawa Timur, dr Nabil Bahasuan.
Namun, dia tak mau menjelaskan lebih jauh di mana dan laboratorium apa yang bakal memeriksa sampel itu. Selain itu hasilnya akan keluar paling lama delapan pekan ke depan.
"Diperiksa di lab independen paling lama delapan minggu lah," kata Nabil usai memimpin jalannya autopsi, Sabtu (5/11).
Namun, kata Nabil hasil autopsi dua jenazah korban Tragedi Kanjuruhan atas nama NDR (16) dan NDB (13), itu juga bisa rampung lebih cepat.
"Bisa lebih cepat kan kami range-nya yang paling jauh tergantung pemeriksaannya nanti," ujarnya.
Nabil enggan membeberkan sampel yang diambil serta kondisi jasad korban. Menurutnya hal itu akan dituangkan dalam laporan visum.
"Itu rahasia kedokteran, nanti akan kami jawab melalui laporan visum. Sekarang saya minta doa masyarakat kepada tim PDFI Jatim untuk bisa memberikan laporan hasil autopsi tadi," ucapnya.
Nabil mengakui proses autopsi cukup lama, dimulai pukul 09.00 WIB hingga 15.50 WIB. Hal itu kata dia karena proses penggalian yang memakan waktu.
"Memang agak lama tadi karena terkendala makamnya penggaliannya," katanya.
Nabil menyebut selama proses autopsi tadi, jenazah korban diketahui sudah dalam kondisi membusuk. Hal itu wajar karena mereka sudah dimakamkan selama sebulan lebih.
"Kondisi jenazah sudah terjadi pembusukan ya karena sudah lebih satu bulan," katanya.