Edy Rahmayadi: Saya Termasuk Tipe yang Tidak Alergi Kritik

CNN Indonesia
Rabu, 09 Nov 2022 15:05 WIB
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan pers harus merdeka dan tidak boleh dibungkam.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi. (CNN Indonesia/Farida)
Medan, CNN Indonesia --

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan pers harus merdeka dan tidak boleh dibungkam. Sebab salah satu peran pers adalah mengkritik kebijakan, namun bukan bersifat sentimen apalagi tendensius.

Dia juga mengaku tidak pernah alergi terhadap kritik yang membangun.

"Saya termasuk tipe yang tidak alergi terhadap kritik, tapi saya kecewa bila kritik dilandasi oleh kepentingan, sentimen pribadi dan tendensius," ujar Edy Rahmayadi saat menerima kunjungan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari di Medan, Rabu (9/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Edy Rahmayadi pers wajib dipelihara oleh negara, karena pers di awal terwujudnya Indonesia merdeka, ikut memerdekakan bangsa ini.

"Jadi negara ini merdeka tidak hanya karena senjata, tapi juga karena penanya wartawan yang menyuarakan api perjuangan untuk Indonesia merdeka. Tugas pers jugalah yang mengisi kemerdekaan saat ini," urainya.

Sebagai mantan Pangkostrad, Edy menyebut, sesungguhnya intelijen yang paling tinggi itu pers. Pers bisa membuka sesuatu yang belum diketahui publik. Karenanya, kata dia, pers jangan dikerdilkan, apalagi dikerdilkan karena kepentingan. Pers harus berdiri dan berbuat untuk kepentingan rakyat.

"Kembalikan pers ke hati rakyat," ujar Edy, seraya menyatakan dirinya menyimpan koleksi koran terbitan tahun 1937.

Edy Rahmayadi mendukung kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) di Sumut, dengan harapan pertemuan nasional para jurnalis ini harus bisa memberikan buah pikiran, gagasan yang dapat memberi manfaat bagi daerah maupun pusat.

"Paling tidak, menunjukkan komitmennya untuk membangun negara dan daerah," pungkasnya.

(fnr/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER