Bawaslu Akui Data Sempat Kena Hack, Minta Bantuan BSSN

CNN Indonesia
Rabu, 09 Nov 2022 21:00 WIB
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Puadi mengakui bahwa data di Bawaslu yang sempat diretas. Mereka pun memanggil BSSN.
Ilustrasi. Bawaslu mengakui data mereka sempat diretas dan meminta bantuan BSSN. (REUTERS/Kacper Pempel)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Puadi mengakui bahwa data di Bawaslu sempat diretas. Saat mengetahui peretasan itu, kata dia, Bawaslu langsung memanggil Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk meminta bantuan.

Menurut Puadi, tidak mudah untuk membangun infrastruktur yang handal, mumpuni dan aman dengan cepat. Dia mengakui Bawaslu masih dalam proses mengupayakan hal tersebut.

"Kemarin, belum lama ini kita, basis data kita sempat di-hack ya. Makanya kita mengundang BIN, Deputi VI kalau enggak salah, untuk meluruskan," kata Puadi di Mercure Hotel, Yogyakarta, Rabu (9/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Repot kalau kita punya data, data ini di-hack oleh tangan kanan yang tidak bertanggung jawab," imbuhnya.

Puadi kemudian memberi contoh kasus di Bawaslu Lampung. Dia mendapat laporan bahwa ada satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mengetahui secara detail data keuangan Bawaslu.

Puadi pun mengaku bingung LSM tersebut mendapat data dari mana. Terkait itu, dia langsung memberi wanti wanti kepada semua anggota Bawaslu untuk lebih berhati-hati terkait keamanan data.

"Ada LSM sampai dia tahu urusan dapurnya Bawaslu Lampung. Sampai urusan beli a b c, uang untuk beli sumur misalnya dia tau LBM tersebut. Saya sampaikan apakah ini lsm sudah berubah jadi BPK, hati2l hati ini," ucapnya.

Puadi menyebut Bawaslu saat ini tengah berupaya mengembangkan pengawasan berbasis sistem teknologi informasi. Dia ingin Bawaslu menjadi lembaga yang memiliki tata laksana yang baik atau good governance.

Puadi mengatakan berbagai penguatan akan diupayakan, agar kepercayaan publik terbangun. Sebab, menurutnya, kepercayaan itu sulit diciptakan.

"Agar trust kepercayaan tersebut bisa lebih baik. Karena tidak mudah untuk mengembalikan suatu kepercayaan kepada masyarakat terkait tentang hal tersebut," ucap dia.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja sebelumnya mengklaim sistem penyimpanan data pemilu yang ada di Bawaslu aman.

Rahmat berujar Bawaslu bekerja sama dengan seluruh pihak termasuk badan siber dan sandi negara serta tim siber Polri untuk menjamin keamanan data tersebut.

Catatan Redaksi: Artikel ini mengalami perubahan judul, Kamis (10/11) pukul 13.44 WIB, setelah mendapat permintaan ralat dari narasumber yang mengoreksi pernyataannya.

(yla/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER