Semangat Kepahlawanan, Parade Surabaya Juang Siap Jadi Event Nasional

Advertorial | CNN Indonesia
Kamis, 10 Nov 2022 00:00 WIB
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali sukses menggelar Parade Surabaya Juang, Minggu (6/11).
Foto: Arsip Pemkot Surabaya.
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali sukses menggelar Parade Surabaya Juang, Minggu (6/11). Ribuan warga Surabaya turut menyemarakan dengan memenuhi sepanjang rute parade heroik itu, mulai dari Jalan Pahlawan, Kramat Gantung, Gemblongan, Tunjungan, Yos Sudarso hingga depan Balai Kota Surabaya.

Tahun depan, Pemkot Surabaya memastikan parade heroik itu akan lebih meriah karena sudah masuk menjadi event nasional. Selain Parade Surabaya Juang, Festival Rujak Uleg juga bersiap menjadi agenda nasional.

Dua event ini sudah dilakukan proses panjang dan proses kurasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan pemeritah pusat. Jika sudah masuk event nasional, tentu promosi lebih meluas dan para pengunjung lebih banyak dari berbagai daerah.

"Jadi, di Surabaya itu ada dua event yang ditarik ke event nasional, yaitu Parade Surabaya Juang dan Rujak Uleg. Kalau Parade Surabaya Juang ini kan tidak dimiliki oleh daerah lainnya di Indonesia, dan hanya dimiliki oleh daerah yang mendapatkan julukan Kota Pahlawan," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Wiwiek Widayati seusai parade.

Menurutnya, sebelum dua event ini ditarik menjadi event nasional, Pemkot Surabaya mengikuti sistem kurasi dari pemerintah pusat. Kala itu, semua kabupaten dan kota di Indonesia mengirimkan event-eventnya lalu dilakukan kurasi.

"Nah, yang masuk ke event nasional dari Kota Surabaya adalah dua event itu," kata dia.

adv

Foto: Arsip Pemkot Surabaya.

Karena itu, kata Wiwiek, pada 2023 mendatang Parade Surabaya Juang akan lebih meriah karena promosi acara ini nantinya bakal lebih gencar lagi lantaran didukung pemerintah pusat. Dengan promosi yang semakin luas, maka dua event ini akan menjadi daya tarik para wisatawan untuk hadir dan menyaksikan acara nasional ini.

"Tentunya, ini akan memperkokoh dan semakin menguatkan bahwa event ini tidak ada di daerah lain, selain di Kota Pahlawan ini," tegasnya.

Selain itu, Wiwiek juga menjelaskan bahwa dua event nasional dari Kota Surabaya ini akan menjadi komoditas bisnis di Kota Pahlawan. Sebab, ketika event ini ditarik ke event nasional, berarti jangkauan penonton dan pengunjungnya akan semakin luas, sehingga bakal turut mengangkat perekonomian Surabaya.

"Ini salah satu cara kami untuk mendatangkan para wisatawan berkunjung ke Kota Pahlawan ini. Semoga ini juga menjadi pelecut semangat kami untuk terus berkreasi dalam menggelar Parade Surabaya Juang dan Festival Rujak Uleg ke depannya," kata dia.

Filosofi Parade Juang

Tahun ini, Parade Surabaya Juang diikuti oleh 3.500 peserta. Para peserta terdiri dari prajurit TNI, Polri, perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya, berbagai komunitas sejarah dan pemuda, serta organisasi kemasyarakatan.

Dalam parade tersebut, Wali Kota Eri dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji serta jajaran Forkopimda Surabaya menunggangi kuda. Ini berbeda dengan pagelaran Parade Surabaya Juang tahun sebelumnya dimana Wali Kota Surabaya dan Wakil Wali Kota Surabaya serta Forkopimda Surabaya menaiki tank Anoa.

adv

Foto: Arsip Pemkot Surabaya.

Pada kesempatan itu, Eri menjelaskan filosofi dari acara Parade Surabaya Juang ini. Menurutnya, pada 10 November dulu, para pahlawan sudah mengajarkan kepada semuanya untuk berjuang merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan itu tanpa melihat suku, ras, dan agama.

Oleh karena itu, Kota Surabaya dengan budaya "Arek"-nya diharapkan ke depannya bisa merebut kemerdekaan dari kemiskinan, kebodohan, dan pengangguran. Hal itu bisa diwujudkan kalau pemerintah dengan masyarakatnya berjuang bersama-sama.

"Kalau kita berjuang bersama, pasti bisa merebut kemerdekaan itu, jangan berjuang hanya di satu sisi. Jadi sebenarnya, inti acara hari ini adalah kita ingin mengembalikan semangat kepahlawanan di hari kita semuanya. Itulah hikmah dan filosofi acara hari ini," tegasnya.

Karenanya, ia berharap semangat kepahlawanan itu bisa terus membara di hati arek-arek Surabaya. Bahkan, ia juga mengajak arek-arek Surabaya untuk menjadikan Surabaya menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur.

"Kita harus terus kobarkan semangat kepahlawanan itu di hati arek-arek Suroboyo," katanya.

Demi mengobarkan semangat kepahlawan arek-arek Suroboyo, Pemkot Surabaya menggelar serangkaian acara di Hari Pahlawan tahun ini. Setelah acara Parade Surabaya Juang, momen Hari Pahlawan akan dilanjutkan dengan tabur bunga di Makam Bung Tomo, Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Makam Wr. Soeparman, dan Taman Makam Pahlawan Mayjen Sungkono Kota Surabaya.

"Selanjutnya pada tanggal 10 November, kita akan menggelar upacara di halaman Balai Kota Surabaya. Di situ nanti akan ada pertunjukan musikal kolaborasi yang dilanjutkan dengan penampilan drumband juga," tegasnya.

Kemudian pada malam harinya, Pemkot Surabaya akan menggelar istighosah bersama Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf atau Habib Syech di Lapangan Monumen Tugu Pahlawan.

Acara Surabaya Bersholawat itu untuk berdoa agar semangat pejuang, semangat 10 November dan Hari Pahlawan tetap berada di hati warga Kota Surabaya. "Sehingga Surabaya ke depan bisa merdeka seluruhnya," pungkasnya.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER