Duduk Perkara Saling Sindir Hasto Kristiyanto dengan Emil Dardak

CNN Indonesia
Jumat, 11 Nov 2022 11:43 WIB
Semua berawal dari pernyataan Hasto yang menyatakan bahwa Emil memiliki hubungan kurang baik dengan kepala daerah lainnya yang merupakan kader PDIP.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam aksi sindir dengan Wagub Jatim Emil Dardak. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hubungan antara Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dengan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Dardak menjadi sorotan publik dalam sebulan terakhir. Keduanya, saling sindir di hadapan media.

Hal itu berawal dari pernyataan Hasto yang menyatakan bahwa Emil memiliki hubungan kurang baik dengan kepala daerah lainnya yang merupakan kader PDIP.

Dia mengaku mendapat laporan demikian dari kepala-kepala daerah di Jawa Timur yang merasa komunikasinya dengan Emil Dardak tidak berjalan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dengan wakil (Wagub Jatim), ada berbagai hambatan-hambatan kultural, saya juga enggak tahu. Nanti tanyakan kepala daerah PDIP," kata Hasto, Sabtu (15/10).

Hasto menyebut para kepala daerah yang melapor kepadanya merasa punya hubungan lebih baik dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Hasto juga sempat menyinggung hubungan tak baik itu saat berbincang dengan kepala daerah asal PDIP di Jatim.

"Hubungan kepala daerah PDIP dengan Mbak Khofifah enak. Kalau wakilnya kok beda ya," ujar Hasto ke para kepala daerah menanggapi keluhan mereka.

Hasto meminta kepala daerah asal PDIP di Jatim tidak segan meminta bantuan ke Khofifah, demi kebaikan masyarakat.

"Mbak Khofifah itu baik sama kita, enak juga orangnya. Enggak usah segan kalau minta tolong ke Mbak Khofifah, asal demi kebaikan," ucapnya.

Merespons, Emil menepis tudingan Hasto itu. Emil mengaku memiliki hubungan yang baik dengan bupati, wali kota di Jatim tanpa membedakan-bedakan partai tertentu, meski dirinya adalah Ketua DPD Demokrat Jatim.

"Saya selalu terbuka kepada saran dan masukan. Tapi terkait komunikasi dengan kepala daerah termasuk yang berasal dari PDIP, kami meyakini hubungan dan sinergi terjalin dengan baik," kata Emil, Minggu (16/10).

Emil menegaskan, dirinya tidak membeda-bedakan antara kepala daerah satu dengan lainnya. Bahkan, saat ia turun ke daerah, ia selalu berkoordinasi dengan bupati atau wali kota setempat. Emil tak mau melangkahi kepala daerah.

Emil pun mempersilakan Hasto untuk memeriksa percakapan antara dirinya dengan kepala daerah di Jatim yang sering dilakukan di aplikasi WhatsApp.

"Monggo, dengan hormat kami siap untuk duduk bareng dengan pak Hasto, dan mempersilahkan beliau jika berkenan untuk melihat pesan-pesan koordinasi saya via WA dengan kepala daerah," ucapnya.

Hasto Sindir Emil Lagi

Hampir sebulan berselang, Hasto kembali menyindir Emil. Hasto mengaku tak kenal dengan Emil.Sindiran itu diungkap Hasto usai menerima keluhan komunikasi yang macet antara kepala daerah di Jatim dari PDIP dengan Emil.

Hasto pun kembali menegaskan bahwa komunikasi dengan Khofifah sangat baik.

Bu Gubernur Khofifah ini sangat baik. Komunikasinya baik, beliau yang dengan latar belakang Nahdliyin itu seperti kakak dan adik dengan PDIP. Saya hormat dengan beliau," kata Hasto di Surabaya, Rabu (9/11).

Soal kepemimpinan Emil sebagai Wagub, Hasto mengaku tak mengenalnya. Ia kemudian menunjuk Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari yang dianggapnya lebih kenal.

"Siapa [Emil]? Saya tidak kenal. Beliau ini [Sri Untari] yang kenal," katanya.

Emil menanggapi santai sikap Hasto kali ini yang mengaku tidak mengenal dirinya. Sambil tersenyum, Emil mengaku tak terlalu mempermasalahkan pernyataan Hasto itu. Ia malah memilih berpikir positif.

"Saya berusaha menyikapi segala sesuatunya dengan pikiran positif," kata Emil, Kamis (11/11).

Emil enggan bicara lebih banyak mengenai hal itu. Dia hanya mengatakan bahwa sosok Hasto termasuk orang yang ia hormati.

"Saya senantiasa menghormati beliau [Hasto]," ujar Ketua DPD Demokrat Jatim itu.

Emil mengaku ingin selalu menjaga hubungan baik dengan siapapun. Hal itu, kata Emil, sebagaimana yang disampaikan Khofifah.

"Membangun Jatim membutuhkan peran seluruh pihak, bersinergi dan berkolaborasi. Semangat tabayyun, gotong royong dan kekeluargaan akan menjadi modal dasar mewujudkan pembangunan Jatim yang berkeadilan," kata Emil.

(mts/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER