Iwan Fals kembali mengomentari kondisi jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang. Dalam salah satu cuitan terbarunya, sang musisi mengira proses untuk calon presiden dimulai tahun ini.
"Ternyata masih lama pilihan capres-capresannya baru akhir tahun depan ya," cuit Iwan Fals pada Jumat (11/11).
"Kirain tahun ini," tulisnya sambil menaruhkan emotikon wajah kusut dan bola mata tidak beraturan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com telah meminta izin kepada Iwan Fals untuk mengutip cuitan tersebut.
Beberapa waktu sebelumnya, Iwan Fals juga mengomentari hal serupa karena menyoroti ramai-ramai yang terjadi terkait Capres 2024. Kondisi tersebut membuatnya mempertanyakan batas waktu dari pencalonan presiden mendatang.
"Grasah-grusuh soal capres, emangnya kapan batas waktunya," cuit Iwan Fals, Senin (24/10).
Berdasarkan jadwal awal yang dibuat Komisi Pemilihan Umum, pemungutan suara untuk Pemilu mendatang diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Proses menuju Pemilu, termasuk untuk Pilpres sudah berlangsung dari beberapa waktu lalu dengan perencanaan anggaran oleh KPU pada 14 Juni. Pendaftaran partai politik juga berlangsung pada 1-7 Agustus dan penetapan resmi partai sebagai peserta Pemilu pada 14 Desember.
Sedangkan pendaftaran capres dan cawapres 2024 akan dimulai 7-13 September 2023.
Warga pun bakal mengetahui pilihan calon presiden sekitar satu bulan setelahnya. KPU akan menetapkan calon presiden-wakil presiden, anggota DPR, anggota DPD, dan anggota DPRD yang memenuhi syarat pada 11 Oktober 2023.
Meski berlangsung dimulai pada September 2023, sejumlah partai politik telah ramai-ramai mendeklarasikan dukungan untuk calon presiden pilihan mereka.
Partai NasDem pada Senin (3/10) secara resmi mengumumkan bakal mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024. Pada awal Oktober 2022 juga, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres dalam Pemilu 2024.
Sementara itu, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Golkar, PAN, dan PPP itu memilih tidak mau buru-buru mendeklarasikan calon presiden karena memiliki waktu yang panjang sebelum pendaftaran.