Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa menilai tidak ada yang keliru dengan kritiknya terhadap permintaan PDIP agar negara meminta maaf ke keluarga Presiden RI pertama, Sukarno.
Desmond mengakui kritiknya atas permintaan PDIP itu memang tidak sopan. Namun, dia menilai tak ada yang keliru dalam substansi kritik tersebut.
"Saya merasa itu muncul tidak sopan, saya minta maaf. Tapi bicara statement, bukan sesuatu yang salah," kata dia di kompleks parlemen, Senin (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Politikus Partai Gerindra itu mengaku pernyataannya kala itu disampaikan dengan maksud bercanda. Namun, ia tak mengira sejumlah pihak menilai hal itu tidak sopan.
Dia pun menyalahkan pemberitaan media yang dinilai telah menyudutkan dirinya lewat pernyataan tersebut.
"Ini bercanda canda, saya meresponsnya juga becanda-candakan? Iya kan? Dari mereka untuk mereka, ada nyeletuk kayak kentut. Ya kan ditulis, akhirnya saya didemo, dianggap tidak sopan," kata dia.
Desmond sebelumnya mengkritik usul politikus PDIP sekaligus Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah agar negara meminta maaf ke keluarga Bung Karno. Dia menilai usulan tersebut mengada-ada dan hanya keinginan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Namun, kritik itu belakangan menuai kecaman dari sejumlah kader PDIP di Purworejo, Jawa Tengah. Mereka bahkan mendatangi Desmond yang berada di rumah makan saat kunjungan kerja.
Desmond pun meminta maaf seketika. Namun, dia mengaku statement tersebut bukan sepenuhnya dia yang menyampaikan.
"Saya meminta maaf atas tidak berkenannya atas statement saya, yang sepenuhnya bukan statement saya," kata dia lewat video yang beredar, Kamis (10/11).
(thr/gil)