Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong talenta nasional muda melalui penyelenggaraan kompetisi komputer International Olympiad in Informatics (IOI) ke-34, di mana Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, dari mana pun berasal, penting bagi peserta untuk memupuk keberanian lewat pengalaman berharga dalam kompetisi.
"Termasuk bagaimana kalian belajar untuk bangkit kembali meski gagal dan fokus pada tujuan hidup kalian," kata Nadiem saat memotivasi peserta di pembukaan IOI, Jumat (11/11).
Sederet lomba, kompetisi, serta kegiatan guna menjaga nyala api prestasi anak muda Indonesia terus diadakan secara berkelanjutan oleh Puspresnas. Di tengah pandemi sejak pertengahan 2020, Puspresnas menyikapi melalui pelaksanaan pengumpulan hasil kerya serta penjurian dari sistem lomba, kompetisi, maupun kegiatan secara daring untuk peserta.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi dalam sambutan yang disampaikan pada gelaran lomba, kompetisi ataupun kegiatan lain selalu menyatakan kagum atas antusiasme peserta lomba dalam mengikuti seleksi ataupun mengirimkan hasil karya.
Seleksi ke tingkat nasional yang selalu diawali dari seleksi tingkat sekolah, dilanjutkan seleksi tingkat kabupaten/kota dan provinsi terbukti tidak menyurutkan antusiasme peserta dari seluruh wilayah di Indonesia. Tak sedikit siswa Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN) yang turut berpartisipasi.
Beragam lomba maupun kompetisi untuk menjaga nyala api prestasi rutin diadakan, berkelanjutan untuk jenjang pendidikan dasar sederajat, menengah sederajat, kejuruan, maupun tinggi. Selain Kompetisi Sains Nasional, ada juga Gala Siswa Indonesia, Lomba Debat Bahasa Indonesia dan Debat Bahasa Inggris, Kompetisi Robot Indonesia, Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional, Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional, dan masih banyak lagi ragam lomba ataupun kompetisi serupa.
Kompetisi pun diadakan di berbagai bidang. Salah satunya, pelaksanaan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2022 yang merupakan wadah pengembangan talenta bidang perkapalan, khususnya desain dan performa kapal cepat tak berawak yang dilangsungkan di Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jawa Timur selama lima hari pada 11-15 November 2022 secara luring.
KKCTBN bertujuan untuk mendorong peran generasi muda bangsa dalam kemandirian pertahanan dan keamanan laut Indonesia. Tahun ini, kontes mengusung tema Inovasi Teknologi Perkapalan Digital dan Augmented Reality untuk Mendukung Pertahanan Keamanan Nasional.
Melalui tema tersebut, diharapkan peserta didik khususnya mahasiswa mampu memberi sumbangsih ide, pemikiran, dan pembuatan implementasi desain yang mendukung kemandirian hankam melalui inovasi teknologi perkapalan digital dan teknologi Augmented Reality dalam bidang perkapalan.
Mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 45 Tahun 2019, Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) memiliki tugas dan fungsi yaitu melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengembangan prestasi satuan pendidikan dan peserta didik serta urusan ketatausahaan Pusat.
Di samping itu, Puspresnas merupakan sebuah unit organisasi Kemendikbudristek di bidang pengembangan prestasi nasional yang mengemban tugas untuk mencari, mewadahi/mengumpulkan, mengatur, mendorong, dan mengembangkan bakat, minat, serta potensi generasi emas Indonesia untuk mencapai puncak prestasi tertinggi dalam berinovasi dan berkreativitas di bidang sains, teknologi, seni, bahasa/literasi, olahraga, hingga vokasi dan kewirausahaan, melalui kompetisi, lomba, festival dan apresiasi.
Puspresnas juga menjadi pelopor pengembangan asas gotong royong dalam bentuk kolaborasi yang akan diimplementasikan dalam strategi kemitraan dengan para pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah, entitas bisnis, komunitas, akademisi, dan media guna mencapai misi Manajemen Talenta Nasional.
![]() |
Indonesia dengan bentangan alam yang luas, ragam budaya dan adat istiadat saat ini bersiap menuju Agenda Global Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada 2030, termasuk di Papua. Lydia Margareth Kuhuparuw, pelajar kelas IX Sekolah Menengah Pertama Kristen (SMPK) Shining Stars, Timika, Papua menceritakan kisahnya mengikuti Kompetisi Sains Nasional pada 2021 silam, yang diselenggarakan Kemendikbudristek melalui Puspresnas.
Lidya, begitu sapaan akrabnya mengaku awalnya merasa kaget dapat lolos dalam KSN tingkat nasional.
"Karena ini untuk pertama kalinya, saya mengikuti lomba hingga tingkat nasional dan dapat mengharumkan nama sekolah," ucap Lydia yang gemar membaca, mendengarkan musik, menari dan mengedit video.
(*/*)