Roy (24), pekerja yang rutin mengayuh sepeda mengaku cukup kesal dengan motor yang melintas di jalur khusus sepeda. Ia jadi merasa tidak aman setiap mengayuh sepeda.
"Mereka masih sering masuk jalur sepeda. Alasannya 'mumpung lagi enggak ada sepeda atau gimana' tapi kalau semuanya berpikiran gitu nantinya semuanya akan pakai jalur sepeda dan pesepeda jadi merasa enggak nyaman dan aman," kata Roy.
Roy pun berharap jalur khusus sepeda tetap ada di tengah wacana pemotongan anggaran oleh Pemprov DKI Jakarta. Kalau perlu Pemprov menambah lagi jalur sepeda di jalan-jalan lain, khususnya jalanan besar.
Seorang anggota komunitas Bike to Work, Wawa (54) kecewa dengan wacana pemotongan anggaran jalur sepeda pada RAPBD 2023.
"Sangat disayangkan apalagi kalau dihilangkan sebab untuk perawatan kita butuh biaya, kedua ada beberapa jalur yang memang harus dibuatkan jalur sepeda tapi kan belum tersedia," kata Wawa.
Kendati begitu, ia menyebut selama pengurangan anggaran itu tidak mengurangi jalur sepeda, maka itu tidak menjadi masalah.
Jika para pesepeda menyayangkan rencana pemotongan anggaran, tidak demikian dengan para pemotor.
![]() |
Menurut sejumlah pemotor jalur sepeda justru memicu kemacetan. Terlebih jarang juga sepeda yang melintas di sana.
"Masalahnya sepedanya jarang yang lewat, justru makin ke sini ramenya motor ama mobil, apalagi jalur sepeda yang di jalan lain yang pasang cone itu juga menurut saya malah bikin macet juga," ujar driver ojek online berinisial PC.
Menurutnya jalur khusus sepeda tidak terlalu berguna sebab kenyataannya para pesepeda tak jarang melintasi jalur yang bukan jadi milik mereka.
"Tapi kalau tetep mau diadain juga enggak apa-apa, cuma agak lebih disempitin lagi aja," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Yuliantoro (44) yang merupakan pengemudi ojek online. Menurut dia, dibuatnya jalur sepeda itu tidak sesuai dengan peruntukannya. Justru, hanya menjadi lintasan bagi kendaraan lainnya untuk menghindari macet.
"sebenarnya enggak ngaruh ya, kalau macet juga banyak motor mobil yang masuk, enggak sesuai peruntukan soalnya. Enggak ada polisi juga yang jaga," kata dia.
Karena alasan itu, Yuliantoro ingin pembatas pada jalur sepeda dihilangkan.
"Ilangin lah pembatasnya, mendingan ilangin lah. Di Pejompongan aja udah ditabrak-tabrakin," katanya.
(mnf/wis)