Menkes Permudah Program Adaptasi Dokter Spesialis Lulusan Luar Negeri

CNN Indonesia
Sabtu, 19 Nov 2022 02:30 WIB
Menkes Budi Sadikin memastikan jajarannya permudah program adaptasi dokter spesialis Indonesia lulusan luar negeri yang ingin berbakti. Foto: CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan pihaknya tidak akan mempersulit proses perizinan praktik dokter WNI lulusan luar negeri, terutama untuk spesialis.

Mereka bahkan diberikan kesempatan tanpa tunggu kuota di institusi pendidikan dengan membuka program adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar negeri.

"Program ini untuk membuka jalan bagi dokter spesialis lulusa luar negeri untuk berbakti di Indonesia dengan tanpa mengurangi kompetensi dan kualitas para dokter," kata Menteri Budi dalam konferensi pers, Jumat (18/11).

Budi mengungkapkan 35 dokter WNI lulusan luar negeri kini mendaftar dalam program adaptasi dokter spesialis. Mereka berasal dari delapan negara, seperti Jerman, Jepang, Filipina, China, Malaysia, Nepal, Rusia, dan Ukraina.

Spesialisasi yang dimaksud dan dituju, seperti spesialisasi anak, obgyn, penyakit dalam, bedah, anestesu, dermatologi, neurologi, bedah plastik, ortopedi, dan mata.

Ia mengatakan program adaptasi dokter spesialis WNI lulusan luar negeri itu bertujuan untuk memenuhi standar jumlah dokter yang ada di Indonesia. Ia mengatakan Indonesia sewajarnya memiliki 270 ribu dokter.

Sementara saat ini, jumlah dokter yang tersebar di Indonesia dan berpraktik di fasilitas kesehatan masih berada di kisaran 120 ribu orang. Belum lagi syarat dokter spesialis yang dianjurkan minimal sembilan orang dalam satu rumah sakit.

"Dan belum ada perguruan tinggi yang memproduksi dokter spesialis onkologi dan radiasi di luar universitas Indonesia, padahal itu sangat dibutuhkan," ujar Budi.

Oleh sebab itu, ia berharap proses perizinan tidak dipersulit dan tetap mewanti-wanti proses penilaian mutu dan kualitas dokter WNI lulusan luar negeri tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan.



Sementara itu, sudah ada tiga dokter yang dipastikan bisa praktik di Indonesia dan siap memasuki masa adaptasi mulai November 2022 hingga Oktober 2024.

Mereka adalah dr. Einstein Yefta Endoh, asal pendidikan Filipina yang ditempatkan di RSUD ODSK Provinsi Sulawesi Utara.

Dokter lainnya adalah dr. Anastasia Pranoto, asal pendidikan Filipina yang ditempatkan di RSUD Cut Meutia Aceh Utara. Selanjutnya, dr. Ikhwan, asal pendidikan Malaysia, yang akan ditempatkan di RSUD dr Fauziah Bireuen Aceh.

"Ketiganya akan melakukan adaptasi sambil praktik. Mereka juga akan diberikan insentif," kata Budi

(khr/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK