Sebulan Lebih Tak Bersua, Jokowi dan Ma'ruf Jumpa di Solo
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu di Pangkalan Udara Adi Sumarmo, Boyolali, Jawa Tengah saat keduanya melaksanakan kunjungan kerja di Solo, Jawa Tengah, Senin (21/11) siang.
Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan pertemuan kedua tokoh ini berlangsung setelah keduanya tidak berjumpa selama satu bulan lebih.
"Pertemuan itu karena memang ternyata dengan berbagai kesibukan, baik kesibukan Presiden atau kesibukan Wakil Presiden, itu sehingga sebulan lebih antara Presiden dan Wakil Presiden tidak ketemu," kata Masduki dalam keterangan video yang diterbitkan Setwapres, Senin.
Masduki menerangkan kedua pemimpin negara itu memiliki kesibukan masing-masing dalam menjalankan tugas negara sebulan belakangan ini.
Jokowi, kata dia, sibuk mempersiapkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, menghadiri KTT ASEAN di Kamboja dan KTT APEC di Thailand. Sementara Ma'ruf mendapat limpahan tugas dari Jokowi menghadiri KTT Perubahan Iklim di Mesir serta berkunjung ke Uni Emirat Arab pada awal November lalu.
"Tadi ketika Presiden dan Wakil Presiden ada dalam satu kota, disempatkan untuk bertemu untuk berbicara beberapa hal," kata Masduki.
Lebih lanjut, Masduki mengungkapkan Ma'ruf melaporkan rencana kunjungan kerja ke tiga daerah otonom baru (DOB) di Papua saat bertemu Jokowi.
Diketahui, Jokowi telah membentuk Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua melalui Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2022. Badan ini diketuai oleh Ma'ruf Amin.
"Jadi Wapres sebagai penanggung jawab urusan Papua lapor ke Pak Jokowi apa saja yang akan dilakukan oleh Pak Wapres ketika berkunjung ke Papua. Termasuk membawa sejumlah menteri," kata Masduki.
Tak hanya itu, Ma'ruf turut menyampaikan aspirasi para mahasiswa yang sedang bersekolah di Mesir kekurangan asrama. Bila pembangunan disetujui, mana mereka berencana mengabadikan nama Jokowi sebagai nama asrama.
Masduki menegaskan pertemuan Jokowi dan Ma'ruf sekaligus menepis anggapan keliru bahwa ada pertentangan antara orang nomor satu dan dua di Indonesia tersebut.
"Pertemuan ini menjadi sangat penting untuk menyatakan seluruh gorengan yang macam-macam itu tidak benar, itu yang penting. Bahwa yang namanya Presiden dan Wakil Presiden satu irama, satu jalan, tidak ada pertentangan apapun," kata dia.