Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan negosiasi pembelian jet tempur F-15 EX asal Amerika Serikat masih berlanjut. Menurutnya, pembelian menunggu keputusan akhir dari pemerintah.
"Negosiasi (pembelian F-15) masih terus berlanjut. Dan saya pikir sekarang akan tergantung pada keputusan akhir pemerintah," kata Prabowo usai bertemu dengan Menhan AS LIoyd J Austin III di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin (21/11).
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Prabowo menyebut saat ini prioritas utama pemerintah adalah mengendalikan pandemi Covid-19.
Selain itu, pemerintah juga bersiap menghadapi krisis pangan dan dampak inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga energi di seluruh dunia.
"Ini tentu saja akan menjadi faktor dalam keputusan akhir Pemerintah Indonesia, tetapi sebagai Menteri Pertahanan, kami telah menghitung, kami telah merancang program bersama dengan mitra Amerika kami di bidang industri yang kami percayai," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menhan AS Austin mendukung upaya Pemerintah Indonesia memodernisasi alat utama sistem senjata (Alutsista).
"Kami tentu mendukung upaya menteri untuk terus memodernisasi sistem dan kemampuan pertahanan mereka dan kami ingin terus membantu dengan cara apa pun yang kami bisa," kata Austin.
Pada Februari lalu, Departemen Luar Negeri AS melaporkan negara itu menyetujui rencana penjualan 36 jet tempur F-15 dan berbagai macam peralatan militer senilai US$14 miliar atau Rp200,8 triliun (kurs Rp14.347 per dolar AS) ke Indonesia.
Persetujuan tak lama diberikan setelah Indonesia melalui Menhan meneken perjanjian pembelian 42 jet tempur Dassault Rafale generasi 4,5 dengan Prancis.
Mengutip AFP Jumat (11/2), Departemen Luar Negeri AS menyatakan, "Keamanan mitra regional penting untuk stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik."
(yoa/pmg)