Wilayah Sarongge hingga Ciherang Belum Terjamah Bantuan Gempa Cianjur

CNN Indonesia
Rabu, 23 Nov 2022 10:36 WIB
Wilayah utara Kota Cianjur seperti di Ciherang hingga Sarongge dikabarkan masih luput dari perhatian pemerintah pasca gempa yang terjadi pada Senin (21/11).
Kerusakan akibat gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). (AFP/ADITYA AJI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga Cianjur, Jawa Barat, Alfa mengatakan bahwa wilayah utara Kota Cianjur hingga kini masih luput dari perhatian pemerintah pasca bencana gempa yang terjadi pada Senin (21/11).

Alfa menyebut bantuan masih terfokus di wilayah Cianjur kota, sementara wilayah bagian utara seperti di Ciherang hingga Sarongge masih kekurangan bantuan logistik, obat-obatan, dan makanan.

"Bantuan lebih fokus pada wilayah Cianjur Kota dan sekitar pusat gempa, sementara di wilayah utara ini luput dari perhatian," kata Alfa kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga hari ketiga sejak gempa bumi mengguncang Cianjur, kata dia, ada puluhan posko yang belum tersentuh bantuan.

Alfa merinci sebanyak tujuh posko di Kampung Layung Sari, tiga di Ciherang, dan empat di Kampung Baros.

"Dan banyak lagi di luar pantauan, khususnya wilayah sebelah utara Kota Cianjur," ujarnya.

Adapun tempat terapi anak berkebutuhan khusus yang berada di Sarongge juga disebut membutuhkan pasokan susu hingga popok.

Selain itu, bantuan tenaga medis juga masih diperlukan di wilayah tersebut. Ambulans yang sudah diterjunkan hilir mudik untuk evakuasi korban ke RSUD Cimacan.

"Dibutuhkan tenaga bantuan untuk traumatic center di RSUD Cimacan untuk anak-anak," tutur Alfa.

Sebelumnya, gempa magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11) siang. Korban meninggal dunia tercatat 268 orang per pukul 17.00 WIB, Selasa (22/11). Dari jumlah itu, 122 orang telah teridentifikasi.

Sementara itu, sebanyak 22.198 unit rumah mengalami kerusakan akibat gempa tersebut hingga Selasa (22/11).

Apabila dirinci, keseluruhan dari rumah yang rusak itu terbagi atas tiga kategori, mulai dari rusak ringan hingga rusak berat.

"Kemudian kerugian materiil, kerugian material rumah rusak berat dapat informasi sejumlah 6.570 unit, kemudian rumah yang rusak sedang sejumlah 2.071 unit rumah, yang rusak ringan ada 12.641 unit. Sisanya semuanya masih terus kita laksanakan pendataan," ucap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.

(lna/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER