Jokowi Sebut Pasien Korban Gempa di RS Sayang dari 741, Tinggal 24

CNN Indonesia
Kamis, 24 Nov 2022 12:17 WIB
Setelah pada Selasa lalu, Jokowi kembali meninjau lokasi terdampak gempa dan perawatan di RSUD Sayang Cianjur, Kamis (24/11).
Presiden Joko Widodo meninjau kembali proses perawatan korban gempa Cianjur untuk memastikan perawatan di sini tertangani dengan baik. (CNN Indonesia/Muhammad Naufal)
Cianjur, CNN Indonesia --

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meninjau kembali proses perawatan korban gempa di RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (24/11).

Sebelumnya dua hari lalu, Selasa (22/11), Jokowi pun ke Cianjur pascagempa magnitudo 5,6 pada Senin (21/11).

Pada kunjungannya kali ini, Jokowi  ingin memastikan perawatan bagi para korban gempa Cianjur tertangani dengan baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi pagi sudah saya sampaikan penyelamatan evakuasi yang pertama kemudian tadi ke sini untuk memastikan perawatan yang sakit itu betul-betul tertangani dengan baik," ujar Jokowi di RSUD Sayang, Cianjur Kamis pagi.

Ia menyebut, jumlah pasien di RSUD ini telah menurun secara signifikan sejak kunjungan sebelumnya. Sebelumnya, kata Jokowi, dia dilaporkan ada 741 pasien, namun hari ini tinggal 24 pasien.

"Memang di awal ada 741 pasien sekarang tinggal 24 yang lain sudah sebagian dipulangkan sebagian dirujuk ke Bandung atau Jakarta bagi kasus-kasus berat," katanya.

Adapun kedatangan kedua kalinya Jokowi ke RSUD Sayang ini, ia terlihat didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Letjen Suharyanto, Menteri Pertahanan Prabowo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mensos Tri Rismaharini, hingga Wagub Jabar UU Ruzhanul Umum.

Sebelum ke RSUD Sayang, Jokowi sempat meninjau salah satu titik terdampak gempa yakni di Desa Cijedil, Cianjur. Setelahnya dia baru ke RSUD Sayang.

Pantauan CNNIndonesia.com, mobil iring-iringan presiden Jokowi tiba di kompleks RSUD Sayang pada pukul 10.59 WIB.

Setelah itu, bersama-sama dengan rombongan, Jokowi langsung menyambangi salah satu tenda perawatan di halaman rumah sakit itu.

Pemprov Jabar Tak Ingin Ada Pungutan ke Korban Bencana

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menyatakan akan menanggung seluruh biaya pasien korban bencana gempa Cianjur.

"Terima kasih sudah langsung ditangani tanpa menanyakan biaya ke pasien. Kami Pemprov Jabar akan menanggung semua biaya. Nanti laporkan langsung ke Dinkes Jabar untuk diselesaikan," kata Sekretaris Daerah Pemprov Jabar Setiawan Wangsaatmaja, Rabu (23/11).

Selain itu, dikatakannya, imbas keterbatasan ruang rawat dan operasi di RSUD Sayang membuat banyak pasien korban gempa Cianjur harus dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Jawa Barat.

Setiawan juga berharap tidak ada pungutan yang dilakukan kepada korban bencana, seperti biaya ambulans dan lainnya.

Sebelumnya, seusai memimpin rapat koordinasi lintas sektoral penanganan kebencanaan Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (21/11) malam, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan agar dalam penanganan kebencanaan ini jangan sampai ada warga yang mengalami luka-luka terlantar karena tidak mendapat pelayanan di rumah sakit.

Jika rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan melayani semua korban gempa karena jumlah luka-luka terlalu banyak, pasien bisa dirujuk ke rumah sakit lain di Jabar, di antaranya ke RS di Sukabumi, Bogor, Cimahi, dan Bandung untuk ditangani. 

Rujukan Pasien Gempa Cianjur ke RS Lain di Jabar

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER