Dalam rapat virtual bersama Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja dan penanggung jawab rumah sakit di Kota Bandung, Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana Dewi menyebut fokus penanganan korban bencana saat ini diberikan kepada korban luka berat dan luka ringan agar tidak terjadi perburukan dan mengancam jiwa.
Seluruh korban yang dirawat inap kini tersebar di sejumlah rumah sakit di Jabar, di antaranya Bogor, Sukabumi, Cimahi, dan Bandung.
Pada rapat secara virtual itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzi mengatakan, sekitar 140 orang pasien telah dikirim ke rumah sakit di luar wilayah Cianjur terutama pasien yang memerlukan tindakan operasi sesegera mungkin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kendala di sini adalah kurangnya ruang operasi, terutama ortopedi. Kami juga memerlukan tenaga ahli dan peralatan ortopedi agar operasi bisa dilaksanakan sebanyak mungkin dan secepatnya," kata Irvan, Rabu lalu.
Kemudian Yanyan Rusyandi dari RSUD R Syamsudin, Sukabumi, menyebutkan telah menerima pasien sebanyak 74 orang di mana sebagian besar memerlukan tindakan operasi segera.
"12 orang sudah operasi, hari ini 9 orang sedang menjalani operasi," ungkapnya.
Di Bandung, RSHS juga sudah menerima rujukan korban gempa Cianjur sebanyak 85 orang. Pelaksana Tugas Dirut RSHS Ahmad Supriyatna menyebutkan sudah 25 pasien yang selesai menjalani operasi.
RSHS juga menyiapkan ruangan khusus yang akan menampung korban bencana Cianjur karena dianggap sudah menjadi Kejadian Luar Biasa atau KLB.
"Kami berjaga 24 jam," kata Ahmad Supriyatna.
Selain menerima pasien dari Cianjur, seluruh rumah sakit juga mengirimkan tim langsung ke lokasi bencana. Dengan menggunakan ambulans, tim akan bergerak cepat melakukan kaji cepat, apakah pasien harus dibawa ke ruang operasi atau cukup ditangani di lokasi.