Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menyebut antusias masyarakat memberikan dan mendistribusikan bantuan korban gempa di Cianjur menyebabkan kemacetan.
"Proses penditribusian memang beberapa hari terakhir masyarakat dari luar Cianjur untuk memberikan bantuan sangatlah tinggi, namun di sisi lain dampak dari antusiasme itu menyebabkan kemacetan," ujar Doni di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur, Senin (28/11).
Doni juga mengatakan pihaknya mengerahkan helikopter dan motor trail untuk mendistribusikan bantuan ke kampung masih terisolir imbas gempa Cianjur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut, jalur darat seluruhnya sudah bisa diakses. Hanya saja baru bisa diakses oleh kendaraan roda dua.
"Soal kampung terisolir kami udah lakukan distribusi dengan heli melalui vertical drop maupun jalur darat semua sudah terdistribusi dengan baik," ujar Doni.
"Hanya saja akses jalan hanya diakses oleh roda dua kita juga berdayakan komunitas trail dari Polda Jawa Barat maupun Polres Cianjur. Hari ini berangkat 17 orang menuju lokasi," timpalnya.
Terbaru, berdasarkan data yang dihimpun pada Senin (28/11), total korban meninggal dunia akibat gempa tercatat sebanyak 323 jiwa. Sementara orang hilang saat ini tersisa sembilan orang.
Kemudian, korban luka berat yang saat ini masih dirawat sebanyak 108 orang. Korban luka ringan sudah ditangani dan dipulangkan ke rumah masing-masing.
Selain itu, tercatat kerugian materiil akibat gempa yaitu rumah rusak berat hingga ringan sebanyak 63,229 unit. Bangunan sekolah rusak 421 unit, tempat ibadah 170 unit, fasilitas kesehatan 14 unit, dan gedung kantor 17 unit.