Penjelasan Utuh Benny Rhamdani Soal Minta Izin Tempur ke Jokowi
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengklaim banyak masyarakat marah atas sikap suatu kelompok yang menyerang pemerintah dengan fitnah hingga penghinaan terhadap simbol negara.
Klaim itu disampaikan Benny untuk menjelaskan alasannya meminta izin bertempur ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melawan para pihak yang dianggapnya lawan Jokowi. Pernyataan Benny itu viral dalam potongan video yang beredar di medial sosial dan menyulut kontroversi.
Menurut Benny serangan terhadap pemerintah dilakukan dalam bentuk fitnah, hasut, adu domba yang mempertentangkan suku dan agama, juga serangan dengan cara menyebar kebencian dan penghinaan kepada simbol negara.
"Tidak hanya presiden, terakhir Ibu Negara, itu membuat banyak masyarakat marah atas situasi itu termasuk saya sebagai relawan," kata Benny kepada CNNIndonesia.com, Senin (28/11).
Lihat Juga : |
Benny tidak menjelaskan secara detail kelompok yang menyerang pemerintah tersebut. Namun ia menyebut sikap kelompok itu dilandasi dendam atas kekalahan di Pilpres 2019.
Dia berkata atas serangan itu para pendukung Presiden Jokowi marah. Kemarahan para pendukung Jokowi menurut Benny, tak bisa disalahkan.
"Saya katakan sebetulnya para pendukung pak Jokowi marah, gemes melihat situasi ini, kalau kita marah, kita gemes kepada kelompok yang menciptakan ancaman pada keutuhan bangsa. Masa kita gak marah. Terus kalau kita marah atas situasi itu, masa kita mau disalahkan," ujarnya.
Lebih lanjut, Benny mengungkapkan terbuka peluang para relawan Jokowi turun melawan kelompok tersebut. Apalagi, jumlah relawan Jokowi tentu lebih besar. Namun, ia mengklaim sikap itu tidak diambil para relawan.
Sikap relawan disebut Benny sejalan dengan anjuran Presiden Jokowi. Kata dia, Jokowi selalu meminta relawan bersabar atas serangan-serangan dari kelompok lain.
Meski demikian Benny meminta Presiden Jokowi mengambil tindakan. Salah satunya, kata dia, penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok yang menyerang pemerintah lewat cara-cara hasut dan fitnah.
"Ada saya katakan penegakan hukum, diperkuat penegakan hukum. Kami dengan kewarasan atas situasi kebangsaan saat ini, yang menggunakan cara-cara yang merusak demokrasi, merusak harmoni. Terus kami dorong penegakan hukum, masa kami disalahkan," katanya.
Benny sempat berbicara di hadapan Jokowi dalam potongan video viral yang beredar di media sosial.
Pembicaraan itu diduga dilakukan di sela acara deklarasi relawan Nusantara Bersatu yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Sabtu lalu.
Benny mengatakan masih banyak serangan terhadap sang presiden dan pemerintah.
"Kita ini pemenang Pilpres, kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus," kata Benny.
Benny pun menyarankan Jokowi untuk melakukan amplifikasi program-program keberhasilan pemerintah.
Lihat Juga : |
"Kedua, kita gemes pak ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak. Kalau bapak nggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka maka penegakan hukum yang harus," katanya.
Dalam potongan video, Jokowi terdengar menanyakan contoh yang dimaksud.
"Misalnya setiap mereka yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, adu domba, hasut penyebaran kebencian semua bisa dijerat dengan hukum," kata Benny.
"Karena ketika tidak kami hilang kesabaran ya sudah kita yang melawan mereka di lapangan," ucapnya.
(rzr/yoa/wis)