Gerindra: Izin Tempur Relawan Jokowi Tak Perlu Dibesar-besarkan

CNN Indonesia
Rabu, 30 Nov 2022 05:00 WIB
Waketum Gerindra Habiburokhman berpendapat pernyataan Benny Rhamdani soal izin tempur itu tak bermaksud menyudutkan pihak lain.
Waketum Gerindra Habiburokhman menilai pernyataan Kepala BP2MI Benny Rhamdani soal izin tempur melawan musuh politik Presiden Joko Widodo tak perlu dibesar-besarkan. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai pernyataan Kepala BP2MI Benny Rhamdani soal izin tempur melawan musuh politik Presiden Joko Widodo tak perlu dibesar-besarkan.

Habiburokhman berpendapat pernyataan Benny itu tak bermaksud menyudutkan pihak lain.

"Kita jangan perbesar yang menimbulkan perpecahan seperti itu. Benny juga sekilas sudah klarifikasi, tidak ada maksud menyudutkan pihak lain. Ok,e hargai itu sebagai nawaitu atau niat baik beliau," kata Habib di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (29/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anggota Komisi III DPR itu juga membela Benny karena pernyataan Kepala BP2MI dalam video tersebut terpotong. Habib mengaku pernah berada pada posisi tersebut yang menyebabkan perkataannya dimaknai berbeda oleh publik.

Dia meminta agar semua pihak bersikap bijak dan tetap berpikir dingin merespons pernyataan Benny. Mengutip pernyataan Jokowi dan Prabowo Subianto, ia mengatakan sesuatu yang bisa menimbulkan perpecahan tak perlu dibesar-besarkan.

"Saat-saat seperti ini, benar kata Pak Jokowi dan Prabowo, yang sesuatu menimbulkan perpecahan jangan kita besar-besarkan," katanya.

Diberitakan, video percakapan antara Benny dan Jokowi viral di media sosial lantaran Kepala BP2MI itu mengaku pihaknya siap tempur di lapangan melawan pihak-pihak yang dianggap menjadi lawan Jokowi.

Pertemuan itu diduga terjadi di tengah pertemuan relawan Jokowi yang bertajuk Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu (26/11) lalu.

Benny mengaku geregetan melakukan perlawanan kepada pihak yang dianggap lawan Jokowi itu.

"Kita ini pemenang, Pak, pilpres, kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus," ujar Benny dalam video itu.

Bila bertempur di lapangan tidak diizinkan Jokowi, Benny lantas menyarankan hal lain untuk melakukan penegakan hukum.

"Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak. Kalau Bapak enggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus...," tambahnya.

Ia mencontohkan pihak-pihak yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, mengadu domba, menghasut, dan yang menyebarkan kebencian, semua pihak itu bisa dijerat dengan hukum.

"Semua bisa dijerat dengan hukum, nah penegakan hukum ini yang harus dilakukan, diperkuat lagi," kata dia.

CNNIndonesia.com telah mewawancarai Benny. Ia mengatakan alasannya meminta izin tempur ke Jokowi karena menilai saat ini serangan terhadap pemerintah dilakukan dalam bentuk fitnah, hasut, adu domba yang mempertentangkan suku dan agama, juga serangan dengan cara menyebar kebencian dan penghinaan kepada simbol negara.

(thr/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER