Ma'ruf Amin Harap Yudo Margono Lanjutkan Kebijakan Soal Keamanan Papua

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Des 2022 16:24 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono didampingi Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad ) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Panglima TNI di Komisi I Gedung DPR RI Jakarta, Jumat, 2 Desember 2022. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin berharap calon Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono melanjutkan kebijakan yang sudah ada soal keamanan di Papua.

"Saya kira panglima yang baru tentu akan melanjutkan kebijakan-kebijakan yang sudah ada," kata Ma'ruf saat menyampaikan keterangan kepada wartawan di Pangkalan TNI Angkatan Udara Manuhua, Biak Numfor, Papua seperti dikutip Antara.

Yudo Margono saat ini masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL). Namun pembahasan sosoknya sebagai calon Panglima TNI akan dibawa ke Paripurna DPR pada Selasa (6/12).

Pernyataan itu disampaikan Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Dave Laksono ketika ditemui di rumah Yudo, Jumat (2/12). "(Hasil fit and proper test) Langsung diserahkan hari ini juga dan nanti mungkin di paripurna Selasa depan," uajr Dave saat ditemui di rumah Yudo, Jumat (2/12) malam.

"Lalu dari Pimpinan DPR langsung dikirim ke Istana untuk dijadwalkan pelantikan. Kapan pelantikannya, tergantung Presiden," sambung Dave.

Sebelumnya, Komisi I DPR telah secara resmi menyetujui Yudo sebagai Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

Keputusan itu diambil usai Komisi I menggelar uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap Yudo selama tiga jam di kompleks parlemen, Jumat (2/12) hari ini. Dalam acara tersebut, Yudo juga menyinggung soal keamanan di Papua.

Menurut Yudo, sejumlah daerah di Papua saat ini memiliki kondisi berbeda. Meski sejumlah wilayah kini dinyatakan telah kondusif, beberapa daerah lain dinilai masih rawan.

"Di sana kan ada daerah yang sudah relatif kondusif, kemudian masih ada juga daerah yang kerawanannya tinggi," kata Yudo di kompleks parlemen, Jumat (2/12).

"Tidak semuanya dengan operasi yang sama," tambahnya.

Lebih lanjut, Yudo juga menyebut TNI akan tetap menggunakan pendekatan humanis. Pihaknya juga akan terus memantau sitausi dan perkembangan di sana.

"Pasti. Tadi saya sampaikan bahwa hukum TNI tegas, tapi tetap harus humanis," katanya.

(lth)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK