Cerita Saksi Bom Polsek Astana Anyar Jatuh Pingsan saat Lari Ketakutan

CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2022 14:46 WIB
Saksi mata ledakan bom di Polsek Astana Anyar mengaku sempat pingsan saat hendak lari usai ledakan lantaran punya penyakit jantung.
Serpihan atau pecahan dari teror bom Polsek Astana Anyar berserak di halaman kantor polisi itu, Kota Bandung, Rabu (7/12). (REUTERS/WILLY KURNIAWAN)
Bandung, CNN Indonesia --

Seorang saksi mata ledakan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat mengaku pingsan saat coba melarikan diri usai ledakan yang ia lihat sepelemparan batu dari matanya.

Warga yang enggan disebutkan namanya itu mengaku melihat langsung saat bom meledak di Polsek Astana Anyar. Ia kala itu sedang berjaga di warung kelontong yang berada persis di seberang Polsek.

"Pas tengok, bledug gitu. Banyak asap weh," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/12) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat dan mendengar ledakan, ia lalu lari dengan niat menyelamatkan diri. Namun di tengah pelarian itu ia yang mengaku punya masalah kesehatan jantung langsung pingsan.

Ia berlari karena takut ada ledakan susulan setelah ledakan pertama yang terjadi pada Rabu (12) sekitar pukul 8.30 WIB itu.

"Ini jantung lagi sakit. Tadi mau minum obat. Ada ledakan. Lari ke sana. Takut ada lagi. Eh, nggak kuat baru di roda itu jatuh pingsan," katanya.

Meski langsung menyelamatkan diri, dia juga mengaku sempat melihat saat sejumlah polisi di Polsek lari berhamburan.

Beberapa dari personel kepolisian itu berlari untuk menyelamatkan diri hingga meloncati pagar karena gerbang utama kantor polsek sempat tertutup.

"Pada lari ke luar. Yang loncat dari pagar. Yang lagi apel. Kan meureun [mungkin] kaget. Takut meureun. Pagar yang sana [utama] kan enggak dibuka pintunya," katanya.

Dibawa ke Maporlestabes Bandung

Tak lama usai kejadian, saksi tersebut mengaku juga sempat dibawa ke Polrestabes Kota Bandung untuk dimintai keterangan. Ia dimintai keterangan bersama 10 warga lain yang dianggap menjadi saksi saat ledakan.

"Pulang dari sana [Polres Bandung] jam 2 siang. Udah beres di sini. Di Polres ditanya-tanya. Yang ditanya ada 10 orang. Yang [ada] di sini [sekitar lokasi saat ledakan bom] dibawa," katanya.

Seorang saksi mata lain, Andre Budiman (26) bercerita saat dirinya bangun dari tidur setelah mendengar bom meledak dari seberang rumahnya.

Ia yang melihat keluar untuk mengecek sumber suara, hanya melihat kepulan asap. Menurutnya, warga kala itu sudah mulai berkerumun untuk memastikan suara ledakan tersebut.

"Saya kan lagi bangun tidur. Lihat kan paranik [panik] udah semua. Datang lagi warganya. Ngarumpul [berkumpul]. Tapi jauh," katanya.

Namun, Andre mengaku tak tahu lebih detail beberapa menit usai ledakan tersebut. Sebab menurutnya, polisi sudah membatasi warga untuk mendekat sebelum beberapa saat kemudian jalan Astana Anyar juga disterilkan untuk olah TKP.

"Cuma pas udah panik kan pengen tahu warga, cuma daerah itu, udah dibatasi," katanya.

Insiden bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung terjadi pada Rabu (7/12) pagi sekitar pukul 8.20 WIB. Ledakan menewaskan seorang anggota kepolisian bernama Aiptu Sofyan dan sembilan lainnya luka-luka.

Aksi bom bunuh diri dilakukan Agus Sujatno, eks napiter yang terafiliasi JAD dan pernah terlibat kasus bom Cicendo Bandung. Agus baru bebas dari Nusakambangan pada 2021 lalu. Pelaku diketahui tewas di tempat dengan luka lubang di bagian punggung.

(thr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER