Wali Kota Blitar Santoso mengklaim uang sekitar Rp400 juta yang digasak kawanan perampok, Senin (12/12) lalu akan digunakan untuk membayar utang biaya kampanye.
Uang itu, kata dia, berjumlah sekitar Rp400 juta dan disimpan di dalam tas yang diletakkan di lemari..
"Betul [sekitar Rp400 Juta]," kata Santoso, Selasa (13/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uang itu, kata Santoso, rencananya akan digunakannya untuk membayar utang modal kampanye yang ia pakai saat Pilkada 2020 lalu.
"Jujur aja ya saya ini kan pada waktu kampanye masih punya tanggungan yang harus saya selesaikan. Nah rencana saya sehabis akhir tahun saya mulai mencicil utang saya," ucapnya.
Ia pun berusaha mengumpulkan uang itu dari honor yang ia terima, saat menghadiri atau membuka acara pemerintahan.
"Saya kan harus mengumpulkan dari hasil honor-honor kalau saya membuka kegiatan dan sebagainya. Itu akhirnya kedahuluan [dirampok]," ucapnya.
Tapi, Santoso enggan menjelaskan lebih detail perihal nominal dan kepada siapa ia berutang. Publik, kata dia, tak perlu tahu.
"Utangnya enggak perlu saya jelaskan," tegas Santoso.
Selain uang sekitar Rp400 Juta, perampok itu juga menggasak perhiasan milik istri Santoso. Berupa kalung, gelang dan cincin.
"Termasuk sedikit perhiasan yang dimiliki istri saya termasuk kalung yang dipakai sehabis Salat itu dilepas, terus gelang cincin itu ada beberapa yang dibawa," pungkasnya.