Siasat Pria di Bogor Diduga Pura-pura Mati Demi Hindari Utang

CNN Indonesia
Jumat, 18 Nov 2022 07:46 WIB
Seorang pria di Bogor diduga menyusun skenario pura-pura meninggal dunia demi menghindari utang. Kepolisian pun tengah mendalami modus tersebut
Seorang pria di Bogor diduga menyusun skenario pura-pura meninggal dunia demi menghindari utang dan kejaran debt collector (Istockphoto/RichLegg)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pria di Bogor diduga menyusun skenario pura-pura meninggal dunia demi menghindari utang dan kejaran debt collector. Kepolisian pun tengah mendalami modus tersebut.

"Sedang kami konfirmasi terkait dengan utang atau yang menagih utang tersebut," ujar Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Kamis (17/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iman mengatakan kepolisian memperoleh informasi dari sopir ambulans yang mengantar 'jenazah' Urip. Sopir tersebut menyampaikan bahwa istri Urip sempat menceritakan sejumlah orang yang menagih utang.

"Ini kami baru mendapatkan informasi dari saksi yang mengantarkan jenazah tersebut bahwa, di perjalanan, istrinya (Urip) berkeluh kesah terkait dengan banyaknya yang menagih utang," jelas Iman.

Di sisi lain, polisi juga tengah menelusuri dugaan skenario palsu Urip meninggal dunia lalu hidup lagi atau mati suri.

Diketahui, perkara 'mati suri' Urip telah menyedot perhatian publik dan viral di media sosial.

"Nah, ini yang sedang kita dalami terkait dugaan skenario palsu dan lain-lainnya. Atau upaya-upaya untuk kepentingan tertentu itu, kami sedang dalami," terang dia.

Urip dan istrinya, kata Iman, diduga memesan ambulans dan peti jenazah sendiri.

"Iya sama istrinya, dia memesan ambulans beserta peti jenazah. Jadi memesannya satu paket gitu peti jenazah dengan ambulans," tutur dia.

Iman menyebut tujuan polisi mengungkap fakta kasus ini dengan tujuan agar tak menimbulkan keresahan dan disinformasi di masyarakat.

"Terhadap permasalahan ini, kami akan terus membuka fakta yang sebenarnya dan kami akan informasikan supaya tidak menjadi keresahan di masyarakat," katanya.

Tak hanya itu, polisi juga meminta masyarakat diminta menyaring dan mengecek terlebih dahulu kebenaran dari informasi yang diterima di media sosial. Hal itu perlu agar tak menimbulkan keresahan atau kegaduhan.

(pop/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER