UPP Minta Maaf Jembatan Nusa Penida Ambruk dan 35 Orang Jatuh ke Laut

CNN Indonesia
Jumat, 16 Des 2022 23:40 WIB
Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida menjelaskan kronologi ambruknya jembatan penghubung yang membuat puluhan turis tercebur ke laut. (Arsip Kabid Humas Polda Bali)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida, Bali, meminta maaf terkait patahnya jembatan penghubung di dermaga yang membuat banyak turis jatuh ke laut.

Dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (16/12), Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida Sudarma mengatakan Movable Bridge (MB) atau jembatan penghubung di dermaga yang dilaporkan patah diduga akibat jumlah penumpang yang banyak dalam waktu bersamaan menggunakannya untuk menuju kapal cepat (fast boat).

Jumlah orang di atas jembatan penghubung itu diduga melebihi batas kekuatannya.

Oleh karena itu, selain menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi pada Kamis (15/12) petang, dia pun mengajak para operator kapal dan juga penumpang kapal untuk menaati peraturan keselamatan yang ada.

Sudarma mengatakan keselamatan bukan hanya tanggung jawab regulator dan operator kapal.

"Tetapi merupakan tanggung jawab bersama termasuk para penumpang kapal," ujarnya.

Sudarma mengatakan insiden yang mengakibatkan para penumpang yang berada di atas movable bridge tercebur ke laut tidak menimbulkan korban jiwa. Selain itu, sambungnya, kapal cepat Semabu Hills yang mengangkut puluhan penumpang tersebut tetap bisa diberangkatkan petang itu juga.

"Fast Boat Semabu Hills yang mengangkut penumpang bertolak dari Nusa Penida menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar," kata Sudarma.

Ia menyebutkan ke depan sejumlah langkah sudah dipersiapkan UPP Kelas II Nusa Penida untuk mengantisipasi tidak berulangnya kejadian serupa.

Beberapa di antaranya adalah penguatan movable bridge, dan dilakukan pembatasan jumlah debarkasi-embarkasi penumpang yang melalui jembatan itu.

Selain itu, diperlukan railing pada tengah-tengah dermaga, dan penambahan bolder demi keamanan penumpang serta kapal saat debarkasi dan embarkasi.

"UPP Kelas II Nusa Penida akan meningkatkan pengawasan terkait disiplin penggunaan boarding pass oleh operator kapal fast boat," kata Sudarma.

Kemudian, UPP Kelas II Nusa Penida akan menata arus keluar masuk kendaraan yang dikoordinasi  koperasi dan pecalang atau aparat keamanan desa agar para wisatawan menjadi lebih nyaman dalam melakukan perjalanan wisatanya.

Sebelumnya diberitakan jembatan penghubung dermaga dengan kapal di pelabuhan itu ambruk pada Kamis petang, sekitar pukul 16.45 WITA. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan setidaknya ada 35 orang penumpang yang terjun bebas ke laut karena ambruknya jembatan tersebut.

Kronologinya, saat itu sebelum keberangkatan speed boat Semabu Hills yang akan menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar, para penumpang yang didominasi Warga Negara Asing (WNA) serta penumpang berwarga Negara India menunggu giliran untuk memasuki kapal.

Namun, tiba-tiba jembatan penghubung ambruk karena diduga puluhan penumpang mencoba melintasi jembatan penghubung secara bersamaan.

"Sehingga menyebabkan jembatan ambruk dan penumpang berjatuhan ke laut yang menyebabkan kepanikan dan beberapa penumpang mengalami luka ringan," ujar Satake, Jumat.

(dis/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK